Jakarta – Aliran modal asing masih diwarnai aksi jual atau keluar (capital outflow) pada minggu pertama bulan September 2020.
Bank Indonesia (BI) mencatat sumber terbesar aliran modal asing yang keluar kali ini berasal dari instrumen saham. Sedangkan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) masih terdapat aliran masuk.
“Berdasarkan data transaksi 31 Agustus hingga 3 September 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp2,56 triliun,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo melalui keterangannya di Jakarta, Jumat 4 September 2020.
Perry menerangkan, aliran modal asing masuk atau beli neto di pasar SBN sebesar Rp1,57 triliun sedangkan aksi jual neto atau aliran keluar di pasar saham cukup besar yakni senilai Rp4,13 triliun. Dengan begitu, berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp149,19 triliun.
Tak hanya itu, Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun juga turun ke 85,72 bps per 3 September 2020 dari 93,41 bps per 28 Agustus 2020. Sementara Yield SBN 10 tahun naik menjadi 6,91%. Dengan perkembangan tersebut BI mencatat nilai tukar rupiah pada hari ini (4/9) dibuka dibuka pada level (bid) Rp14.700 per dolar AS.
Ke depannya, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran COVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. (*)
Editor: Rezkiana Np