Jakarta – Industri fintech terus berkomitmen untuk turut berperan dalam pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi COVID-19. Salah satu caranya adalah dengan memberi inisiatif-inisiatif keringanan pada sektor yang paling terdampak di Indonesia, yaitu Sektor UMKM.
Mercy Simorangkir, Managing Director Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) mengungkapkan, menurut survey yang dilakukan oleh AFTECH, ada 55 inisiatif dan program yang telah dilakukan oleh 52 fintech di Indonesia untuk menghadapi dampak negatif dari pandemi. Secara rinci, ada 25 inisiatif berfokus pada sektor UMKM, 24 inisiatif yang berfokus pada sektor kemasyarakatan dan 3 inisiatif yang fokus pada pemerintahan.
Dalam membantu sektor UMKM, Mercy menjelaskan bahwa fintech-fintech di Indonesia memiliki cara yang beragam. Alasannya adalah model bisnis setiap fintech yang berbeda, sehingga bantuan yang diberikan pun disesuaikan dengan model bisnis yang dijalankan.
“Untuk membantu sektor UMKM, ada yang membantu UMKM mengurangi beban biaya operasional. Ada pula yang membantu memperkuat manajemen finansial melalui konsultasi. Kemudian, ada pula yang memfasilitasi pembayaran dengan bunga rendah,” jelas Mercy via livestreaming di Jakarta, Senin, 24 Agustus 2020.
Lebih jauh, Mercy menambahkan bahwa pandemi mendorong peningkatan penggunaan fintech. Hal itu dikarenakan munculnya kebiasaan-kebiasan baru yang merubah perilaku nasabah untuk beralih ke digital dan menggunakan fintech.
“Dengan pembatasan sosial, masyarakat menjadi lebih terdorong untuk lebih digital. Sehingga, penggunaan fintech dapat semakin meningkat dengan kebiasaan-kebiasaan yang baru,” pungkasnya. (*) Evan Yulian Philaret
Editor: Rezkiana Np