Tambal APBN, BI Borong SBN Rp 125 Triliun di Pasar Perdana

Tambal APBN, BI Borong SBN Rp 125 Triliun di Pasar Perdana

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat hingga 18 Agustus 2020 telah mengucurkan Rp125,06 triliun untuk penambalan defisit di anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Dalam hal ini bank sentral masuk melalui lelang surat berharga negara (SBN) di pasar perdana.

Pembelian SBN di pasar perdana tersebut sesuai dengan pelaksanaan UU Nomor 2 Tahun 2020, serta ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama antara Menteri Keuangan dan Gubernur BI pada 16 April 2020 dan 7 Juli 2020.

“Dengan komitmen BI dalam pembelian SBN dari pasar perdana tersebut, pemerintah dapat lebih memfokuskan pada upaya akselerasi realisasi APBN untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference di Jakarta, Rabu 19 Agustus 2020.

Secara rinci, bank sentral telah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp42,96 triliun melalui mekanisme pasar, termasuk skema lelang utama, greenshoe option, dan private placement. Sementara untuk pembelian SBN di pasar perdana dengan mekanisme pembelian langsung sebesar Rp82,1 triliun.

Sebagai informasi, pada Perpres 72 Tahun 2020, pemerintah menargetkan defisit anggaran Rp1.039,2 triliun atau 6,34% terhadap PDB. Untuk menutup defisit, pemerintah memerlukan pembiayaan utang sebesar Rp903,46 triliun. Secara rinci, kebutuhan pembiayaan utang sektor publik adalah Rp397,56 triliun dan sektor nonpublik Rp505,86 triliun. (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News