BI Diproyeksikan Tahan Bunga Acuan 4%

BI Diproyeksikan Tahan Bunga Acuan 4%

Jakarta – Bank Indonesia (BI) diproyeksikan bakal menahan bunga acuan tau BI 7days reverse repo rate pada 4% dalam hasil rapat dewan gubernur (RDG) bulanan periode Agustus 2020.

Riset LPEM FEB UI memandang, BI harus mempertahankan suku bunga di tingkat 4% untuk menahan pelemahan rupiah saat ini dan memulihkan sentimen investor terhadap fundamental ekonomi domestik.

Seperti dikutip dalam laporan yang di terima Infobank, LPEM FEB UI menyampaikan pandemi COVID-19 memang berdampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Perlambatan ekonomi juga tercermin sepenuhnya dari sisi pengeluaran di mana pertumbuhan negatif terlihat di semua komponen PDB,” kutip laporan LPEM FEB UI di Jakarta, Rabu 19 Agustus 2020.

LPEM FEB UI memandang kontraksi ekonomi yang terjadi pada kuartal II 2020 merupakan yang terparah sejak krisis keuangan Asia 1998. Beberapa sektor utama seperti manufaktur, perdagangan grosir dan eceran, konstruksi, transportasi dan akomodasi merupakan sektor yang paling terpukul akibat kebijakan pembatasan sosial yang bertujuan untuk menahan penyebaran virus.

Tak hanya itu, Peneliti Ekonomi Senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan Republik Indonesia Eric Sugandi juga menilai, BI akan menahan bunga di kisaran 4%.

“Pemangkasan lebih lanjut berisiko menekan rupiah dan tidak banyak manfaatnya untuk mendorong pertumbuhan kredit karena sisi permintaan kredit yang masih lemah (berkaitan dengan melemahnya daya beli masyarakat),” kata Eric

Sebagai informasi saja, sejak periode 18 Juli 2019 BI terus melakukan pemangkasan bunga. Saat itu bunga acuan berada di level 6% kemudian terus dipangkas hingga 16 Juli 2020 menyentuh 4%. Suku bunga 4% tercatat sebagai level terendah sejak krisis ekonomi tahun 1998. (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News