Jakarta – Ignasius Jonan tak pernah henti menebar inspirasi. Tak hanya jago memimpin korporasi seperti kisah suksesnya di KAI, ia juga piawai menanam. Pun di saat muncul wabah pandemi Covid-19. Dia hadir menawarkan cara sehat dan produktif memanfaatkan waktu luang di sela work from home (WFH): berkebun secara hidroponik.
Ini hobi baru Jonan sejak pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang memaksa orang lebih banyak berdiam di rumah. Jonan, yang selepas menjabat Menteri ESDM aktif di berbagai event sharing experience, pun ikut terkena dampaknya.
“Apalagi saya sudah di atas 50, meski ketat menerapkan social distancing,” ungkap pria kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 itu.
Jonan memilih menekuni hobi menanam dengan menggunakan media paralon yang disusun bertingkat. Kalangan urban farming menyebut teknik ini sebagai hidroponik. Bisa dilakukan di mana saja di sekitar rumah, dengan lahan yang terbatas.
“Kebetulan di samping rumah masih ada sedikit lahan kosong,” ujar Jonan mengungkapkan alasan memilih hobinya itu.
Tak hanya itu. Dengan menanam sayuran sendiri di rumah, menurut Jonan, bisa untuk konsumsi keluarga di rumah, apalagi di saat ada anjuran untuk mengurangi aktivitas keluar rumah. Apalagi, sayuran ditanam secara organik, tanpa pupuk kimia dan pestisida, sehingga dijamin sehat.
Memasuki bulan kedua PSBB, Jonan mengaku sudah tiga kali panen sayuran hasil rawatannya, seperti bayam, sawi hijau (caisim), kangkung, dan selada air. Kini, setiap minggu dia bisa memanen hasil kebunnya.
“Sekarang tak perlu repot-repot belanja sayur ke pasar,” ujar Jonan, bersemangat.
Jonan semakin bersemangat karena saat hasil berkebunnya itu dia share ke Instagramnya, respon followers-nya luar biasa. Hanya hitungan jam sejak dia meng-up load fotonya, sudah dikomen oleh sekitar 500 followers dan disukai 5.000 lebih followers. Wow!
Hebatnya, Jonan dengan sabar merespon semua komentar followers-nya itu.
Bahkan, ada beberapa yang meminta tips merawat tananam hidroponik, seperti akun @marthaibarat yang menanyakan kenapa tananam hidroponiknya sering “dipanen” burung duluan.
Jonan yang alamat akunnya @ignasius.jonan merespon dengan menjawab: Itu mesti pakai rumah kasa.
Pun saat @ajengpalups menanyakan nutrisi atau vitamin apa yang cocok untuk tananam hidroponik, Jonan menjawab: Pakai vitamin A dan B.
Juga saat @velita_fansuri menanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai bisa memanen sayur bayam, Jonan menjawab: 2 – 3 minggu.
Uniknya, dari 500 lebih komen di akun IG-nya, mayoritas yang komen adalah followers wanita. Hmm, rupanya pria enerjik satu ini banyak fans wanitanya. Namun, ada juga followers pria yang komen, seperti akun @beginu, yang men-support hobi Jonan itu.
Sampai saat ini total followers IG Jonan tercatat ada 108 ribu orang. Dia hanya mengikuti 124 akun. Jonan terbilang jarang share foto atau statemen. Sampai sejauh ini, sejak membuka akun IG pada 3 April 2019, Jonan baru share 40 kiriman.
Ketika masih menjabat Direktur Utama KAI dan Menteri ESDM, Infobank beberapa kali bertemu langsung dengan Jonan. Selain interview dan diskusi, Jonan selalu bicara soal wisdom. Pun termasuk soalnya menjalankan hobi.
Saat menerima tawaran untuk memimpin KAI pada tahun 2009, Jonan mengaku bahwa sudah saatnya bekerja untuk kepentingan yang lebih luas, untuk masyarakat, bangsa, dan negara, bukan hanya untuk dirinya sendiri. Ini berlanjut saat dirinya dipercaya menjadi Menteri Perhubungan tahun 2014 dan Menteri ESDM pada tahun 2016.
Saat di ujung jabatannya sebagai Menteri ESDM, Jonan sempat mengaku ke Infobank bahwa dia ingin istirahat. Dia ingin “kembali” kepada dirinya, dengan menikmati waktu longgar, tanpa menghilangkan semangat untuk terus berbagi.
“Hidup mesti memberi manfaat sebanyak mungkin, kepada sebanyak orang,” pungkas Jonan, yang sekarang sering berbagi experience atas pengalaman kayanya saat menjadi eksekutif, selain berbagi sayur segarnya ke tetangga terdekat. (Darto Wiryosukarto)