Jakarta -Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi 2015 tumbuh melebihi target 2014 dengan nilai mencapai Rp519,5 triliun. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi sampai dengan 2015 mencapai Rp545,5 triliun, atau tumbuh sebesar 17,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Komposisi realisasi investasi terdiri dari PMDN yang mengalami peningkatan sebesar 15% menjadi Rp179,5 triliun. Sementara itu, PMA tercatat meningkat sebesar 19,2% menjadi Rp365,9 triliun.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, terlampauinya target investasi 2015 merupakan sesuatu yang patut diapresiasi, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
“Kinerja investasi tetap menunjukkan geliat ditandai dengan pertumbuhan yang memberikan dampak berganda, antara lain peningkatan penyerapan lapangan kerja, memperlihatkan kepercayaan investor terhadap kondisi fundamental ekonomi dan politik Indonesia, serta prospek pertumbuhan ekonomi ke depan dapat terjaga dengan baik,” ujar Franky.
Hal ini, tambah Franky, mengindikasikan adanya optimisme prospek investasi Indonesia ke depan. Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai paket kebijakan dengan berbagai pilihan insentif investasi, penyederhanaan perizinan dan berbagai kemudahan pada investor, termasuk fasilitasi atas permasalahan yang dihadapi investor.
“Perkembangan yang terakhir adalah BKPM telah meresmikan Layanan Izin Investasi 3 Jam dengan 9 produk pada hari Senin, 11 Januari 2016 yang lalu,” tambahnya lagi.
Data BKPM menyebutkan, realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2015 telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.435.711 orang, atau naik 0,3% dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 1.430.846 orang. Tahun ini, BKPM menargetkan angka ini dapat menembus level 2 juta orang. (*) Rezkiana Nisaputra