Waduh, 83 Juta Orang di RI Belum Terakses Perbankan

Waduh, 83 Juta Orang di RI Belum Terakses Perbankan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku, masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses perbankan (unbankable). Kondisi tersebut menjadi kendala sehingga menyebabkan transaksi digital sampai saat ini masih minim. Padahal, elektronifikasi transaksi bisa berperan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020 mengatakan, masih ada 83,1 juta orang di Indonesia yang belum bankable. Selain itu, ada 62,9 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang perlu mendapat akses ke perbankan.

“Jika bicara inklusi, jadi lebih bagaimana mereka itu bisa memiliki akses pendanaan yang sustain dari sistem keuangan,” ujar Filianingsih.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, kehadiran transaksi elektronik bisa mendorong mereka yang unbank untuk mendapatkan akses layanan keuangan. Bank Sentral sendiri memfasilitasi industri keuangan dengan adanya sistem transaksi menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS).

“Inovasi mutlak, tidak terhindari. Dari sisi konsumen tidak bisa mengandalkan captive market. Teknologi memungkinkan pentingnya model bisnis di sistem pembayaran di pelaku baru, regulator akan hadir di simpul-simpul untuk bantu dan dukung itu,” ucapnya.

Namun demikian, lanjut dia, kesuksesan keuangan digital membutuhkan inovasi kolaborasi dan sinergi antar semua pihak. Sementara bagi masyarakat, perlu ada perubahan kebiasaan sehingga tercipta ekosistem keuangan digital di Indonesia yang mendukung perekonomian nasional.

“Kita akan lakukan sosialisasi besar-besaran. Nanti kita ada program elektronifikasi transaksi pemda. Kalau kita lihat QRIS itu tiga tahap, domestik untuk mengubah behavior orang kita target pasar tradisional, sekolah dan daerah,” tutupnya. (*)

Related Posts

News Update

Top News