Jakarta – Digital akan menjadi salah satu media yang digunakan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam menggarap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bank penguasa pangsa mikro ini akan terus fokus pada pemberdayaan UMKM di Indonesia melalui transformasi digital. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Bank BRI Sunarso dalam acara Pemimpin Redaksi Gathering di Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta (30/01).
Sunarso mengungkapkan bahwa UMKM masih mengalami kendala untuk naik kelas. “Kami menyadari dalam mendorong partisipasi masyarakat ikut dalam ekonomi kerakyatan tidak hanya dipengaruhi oleh pricing, namun pricing memiliki peran untuk mendorong kemajuan UMKM,” imbuhnya.
Hingga akhir Desember 2019 tercatat penyaluran kredit BRI mencapai Rp 907,4 Triliun atau tumbuh 8,3% year on year, diatas rata rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 6,08%. Dari total pinjaman tersebut, 78% diantaranya disalurkan ke sektor UMKM dan targetnya proporsi tersebut meningkat hingga 80% di tahun 2022.
Oleh karenanya, Bank BRI memiliki misi untuk melayani pelaku UMKM sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin. “Misi tersebut dapat kita capai melalui go smaller, go shorter, go faster. Penetapan target market yang lebih kecil, perputaran pinjaman lebih cepat serta pemrosesan lebih cepat dan hal itu bisa kita capai melalui transformasi digital untuk mendapatkan efisiensi serta menciptakan value baru melalui new business model.,” ujarnya.
Sunarso juga kembali menekankan aspirasi Bank BRI di tahun 2022 menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia dan Home to The Best Talent. “Bank BRI bertujuan menciptakan value kepada shareholder dalam bentuk kinerja keuangan yang baik dan berkelanjutan, kepada nasabah memberikan layanan diatas ekspektasi, kepada karyawan dengan menyediakan tempat kerja yang kondusif untuk menumbuhkembangkan karir sesuai potensinya serta kepada masyarakat membawa CSR BRI Peduli melalui program 3P (pro planet, pro profit dan pro people),” imbuh Sunarso.
Program Pro planet yang dilakukan Bank BRI dengan konservasi kawasan sungai / sarana air bersih dan MCK serta penanaman pohon. Pro profit meningkatkan kapasitas pelaku UMKM melalui entrepreneurship, administrasi dan manajerial, akses go online serta good corporate governance sedangkan pro people melalui bedah rumah dan beasiswa Indonesia Cerdas.(*)