Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menerbitkan instrumen surat utang atau obligasi pada 7 November 2019 sebesar Rp5 triliun yang merupakan Penerbitan Umum Berkelanjutan III tahap I tahun 2019.
Dalam penerbitan obligasi rupiah kali ini, bank berkode saham BBRI itu berhasil menarik minat investor dengan mencatatkan permintaan sebesar Rp6,9 triliun atau oversubscribe sebanyak 1,38 kali, melebihi target yang diharapkan sebesar Rp5 triliun.
SEVP Treasury & Global Services BRI, Listiarini Dewajanti menyatakan investor institusi masih mendominasi pembelian obligasi perseroan. “Pada tahap I ini proporsi penjualan kepada investor institusi sebesar 95 persen dan investor ritel sebesar 5 persen dari total dana yang dihimpun,” imbuhnya di Jakarta, Kamis (7/11).
Penjualan kepada investor ritel dilakukan melalui Wealth Management BRI dalam rangka memberikan kesempatan kepada nasabah perseroan untuk berinvestasi di pasar surat utang dan berpartisipasi dalam membiayai sektor UMKM di Indonesia.
Pada Penerbitan Umum Berkelanjutan tahap I ini Bank BRI menerbitkan obligasi dengan 3 seri yaitu Seri A bertenor 1 tahun, Seri B bertenor 3 tahun dan Seri C bertenor 5 tahun. Obligasi Seri A ditawarkan Rp1,125 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 6,65 persen per tahun, Obligasi Seri B sebesar Rp2,934 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,60 persen per tahun, dan Seri C Rp2,844 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,85 persen per tahun.
Adapun surat utang ini nantinya akan resmi dicatatkan di bursa pada 8 November 2019, satu hari setelah tanggal penerbitan. Para pemegang obligasi ini akan mendapatkan pembayaran kupon pertamanya pada 7 Februari 2020. BBRI akan membayar kupon secara rutin setiap tiga bulan sekali. (*)