Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan lima arahan dan fokus kinerja periode kedua kepemimpinannya dalam lima tahun ke depan. Hal tersebut disampaikannya pada pidato kenegaraan pertamanya usai dilantik sebagai Presiden Periode 2019-2024.
Kelima arahan strategis tersebut ialah pengembangan SDM berskala global, melanjutkan pembangunan infrastruktur, deregulasi kebijakan, reformasi birokrasi, dan memperkuat transformasi ekonomi dengan memperkuat sektor manufaktur dan jasa modern.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto menyambut positif arahan tersebut. Menurutnya, arahan tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan perekonomian Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian lima tahun ke depan.
“Jika implementasi kelima strategic action tersebut dilaksanakan dengan optimal dan tidak ada gangguan serta kendala (hukum, sosial dan politik), maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju dengan SDM unggul akan menjadi kenyataan. Pertumbuhan ekonomi bisa di atas 6% dan stabil,” kata Ryan di Jakarta, Minggu 20 Oktober 2019.
Dia melanjutkan, reformasi birokrasi mutlak harus dilakukan Pemerintahan periode kedua untuk mempercepat proses pengambilan kebijakan dan keputusan agar segera diimplementasikan. Hal tersebut guna mendorong terciptanya iklim investasi yang semakin kondusif.
Tak hanya itu, Pemerintah ke depannya juga perlu memperkuat sektor manufaktur dan jasa modern yang bertumpu pada ekonomi digital dan meninggalkan ketergantungan pada Sumber Daya Alam (SDA).
Ryan juga optimis, bila implementasi kelima strategic action tersebut dapat dilaksanakan dengan optimal maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju dengan SDM unggul bukan hanya mimpi belaka dan akan terwujud dikemudian hari. (*)
Editor: Rezkiana Np