BI Fokus Benahi Defisit Transaksi Berjalan

BI Fokus Benahi Defisit Transaksi Berjalan

Surakarta – Bank Indonesia (BI) memandang defisit transaksi berjalan masih menjadi tugas rumah Pemerintah dan regulator untuk menjaga stabilitas perekonomian. Oleh karena itu, perbaikan struktur neraca transaksi berjalan sangat diperlukan untuk mendukung transformasi perekonomian nasional menjadi negara maju.

Kepala Grup Sektoral dan Regional Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Endy Dwi Tjahjono menyebut, bank sentral saat ini terus fokus untuk melakukan penguatan ekspor manufaktur serta jasa pariwisata dalam upaya untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan nasional.

“Salah satu fokus untuk memperkuat industri manufaktur dan pariwisata adalah meningkatkan investasi berorientasi ekspor,” kata Endy di Surakarta, Jumat, 20 September 2019.

Dirinya menambahkan, peningkatan investasi juga dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap kuat di tengah berbagai tekanan global yang menekan kinerja ekspor.

Tak hanya itu, bank sentral menilai perbaikan iklim usaha untuk menjaga daya tarik Indonesia sebagai lokasi investasi, baik oleh investor domestik maupun luar negeri juga perlu dilakukan bersama. Upaya tersebut telah menjadi bagian penting pada kerangka strategi pengembangan manufaktur dan pariwisata yang telah disepakati.

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) sendiri mencatatkan defisittransaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal II 2019 mencapai US$8,4 miliar atau setara 3 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Realisasi tersebut membengkak 21 persen jika dibandingkan kuartal I 2019, US$6,97 miliar. (*)

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News