Jakarta – Di tengah dinamika industri perbankan nasional, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Joko Suyanto menjelaskan, bank perkreditan rakyat (BPR) masih punya potensi besar untuk meningkatkan ceruk pasarnya.
“Kalau melihat tren kredit, BPR masih tumbuh. Meski, dalam empat tahun terakhir hanya tumbuh single digit antara sembilan persenan, pertumbuhan ini merupakan indikasi bahwa masyarakat masih membutuhkan BPR,” ujarnya pada acara Seminar Nasional dan BPR Awards 2019 yang diadakan Infobank di Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2019.
Ia menambahkan, jika dibandingkan bank umum, pertumbuhan kredit BPR kurang lebih sama, dimana tahun lalu bank umum tumbuh 11 persen. Oleh karena itu, BPR-BPR optimis untuk terus tumbuh dan menggali ceruk pasar.
Selain itu, gempuran perusahaan financial technology (fintech) yang semakin pesat juga mau tidak mau mengharuskan industri BPR bertransformasi agar tak kalah bersaing. “Ini jadi bahan kita transfromasi BPR, sehingga layanan efisiensi tidak kalah dengan fintech,” ucapnya.
“Kita ini di daerah, kita harus menyadari dan memanfaatkan posisi yg kuat. Kita punya modal sebagai pijakan untuk memperkuat inovasi,” tutup Joko. (*) Bagus Kasanjanu