Jakarta – Bank Indonesia (BI) diprediksi akan menahan suku bunga acuannya di level 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode bulan Agustus tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Piter Abdullah ketika dihubungi oleh Infobank. Menurutnya terdapat dua pertimbangan yang menyebabkan BI menahan bunga acuannya pada bulan ini.
“Saya perkirakan BI akan menahan suku bunga. Ada dua pertimbangan. Pertama, sinyal yang tidak cukup dovish disampaikan oleh the Fed pasca penurunan suku bunga yang lalu,” kata Piter di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2019.
Dirinya menilai, arah kebijakan The Fed ini akan berpengaruh terhadap aliran modal global dan akan menjadi rujukan kebijakan BI.
Sedangkan pertimbangan kedua ialah nilai tukar rupiah dirasa belum stabil (fluktuatif) dan belum menunjukan keperkasaannya terhadap dollar AS. Dengan begitu, BI sudah sepatutnya untuk menahan bunga acuan miliknya.
“Saya yakin BI akan menimbang bahwa the Fed cenderung menahan suku bunga, dimana tekanan pelemahan rupiah masih tinggi. Oleh karena itu yang paling tepat bagi BI adalah menahan suku bunga,” tukas Piter.
Sebagai informasi, pada 21-22 Agusus 2019 BI telah melangsungkan RDG untuk menentukan arah bunga acuan. Sementara pada RDG bulan Juli lalu Bank Indonesia memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75%. (*)
Editor: Rezkiana Np