Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (13/8) diprediksi masih akan melemah cukup dalam hingga mendekati level Rp14.300/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyebut, penyebab pelemahan rupiah tersebut lebih didominasi oleh eksternal dimana salahsatu faktor ialah memanasnya suhu perang dagang antara AS dan China yang berkepanjangan sehingga berpotensi melambatkan perekonomian global.
Selain itu, Ariston menilai pelemahan rupiah juga dampak besar dari pelemahan peso Argentina sebesar 23% terhadap dollar AS karena ketidakpastian politik dalam negri Argentina. “Pelemahan Peso juga memberikan sentimen negatif ke emerging market lainnya,” kata Ariston kepada infobanknews di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2019
Tak hanya itu, menurutnya kondisi politik di HongKong yang merupakan pusat keuangan besar di Asia juga memberikan sentimen negatif kepada aset berisiko. Berapa demonstrasi disebut membuat kekacauan negara tersebut.
“Rupiah pada hari ini berpotensi bergerak naik pada kisaran 14.280/US$ hingga 14.300/US$ dengan support di kisaran 14.180/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (13/8) Kurs Rupiah berada di level Rp14.282/US$ posisi tersebut melemah 32 poin dari posisi penutupan perdagangan kemarin (12/8) yang mencapai Rp14.250/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (13/8) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.283/US$ melemah dari posisi Rp14.220/US$ pada perdagangan kemarin (12/8). (*)
Editor: Rezkiana Np