Jakarta – Sektor pertanian memegang peranan penting terhadap perekonomian Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, sektor pertanian menyumbang 12,8 persen share terhadap perekonomian Indonesia. Sebanyak 37,7 juta atau 30,5 persen angkatan kerja Indonesia menggeluti sektor ini.
Sebagai bank pemerintah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mempunyai tanggung jawab untuk mendukung sector pertanian. Karenanya, beberapa waktu lalu, BRI turut serta mendukung Program Kewirausahaan Petani yang diselenggarakan oleh pemerintah sebagai salah satu komitmen untuk mengembangkan sektor pertanian.
Kewirausahaan Petani merupakan suatu program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN yang bertujuan mendorong petani berkelompok, menjalankan pertanian secara modern dan memberikan edukasi kepada petani untuk berwirausaha. Hingga saat ini, Program Kewirausahaan Pertanian BRI telah menjangkau 286 daerah di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto mengungkapkan, padi dan perikanan air tawar menjadi komoditas terbanyak dari 286 daerah binaan program kewirausahaan pertanian yang dikelola oleh Bank BRI.
“Selain itu, binaan program kewirausahaan pertanian juga didominasi oleh komoditas peternakan sapi, kopi, hortikultura, perikanan air laut dan jagung.” imbuhnya.
Salah satu role model atau percontohan program kewirausahaan pertanian adalah Mitra Desa Bersama (MDB) Cisuka yang terletak di Tasikmalaya. Saat ini MDB Cisuka terdiri 36 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan total anggota 9.940 petani dan luasan lahan 5.535 hektar.
“Dengan adanya program kewirausahaan pertanian, Bank BRI berhasil menyalurkan pinjaman mikro sebesar Rp.26,7 miliar ke MDB Cisuka. Di sisi lain, MDB Cisuka berhasil mendiversifikasi produk yang dibuat serta memperluas wilayah pemasaran produknya hingga mencapai Bandung dan Jakarta,” pungkas Bambang. Evan Yulian Philaret
