Jakarta–Wimboh Santoso, pria kelahiran Boyolali 58 tahun lalu akhirnya secara resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada, Jumat 18 Desember 2015 . Lengsernya Darmin Nasution sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri, mengantarkan mantan pengawas bank di Bank Indonesia (BI) ini sebagai pengganti di bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Wimboh menamatkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1983. Kemudian dia melanjutkan studinya dalam program Master of Science in Business Administration di University of Illinois, Amerika pada 1991 dan selesai pada September 1993. Selepas menuntaskan pendidikan S2, Wimboh melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang Doktor di Loughborough University, Inggris, dengan studi konsentrasi Financial Economics pada 1995. Dengan gelar PhD tersebut, Wimboh kembali ke Indonesia pada 1999.
Oleh-oleh ilmu selama menimba ilmu di negeri orang itu nyatanya bermanfaat. Ia termasuk berperan dalam melahirkan banyak regulasi di Bank Sentral. Karir Wimboh di BI pun terhitung cemerlang. Wimbih ditunjuk sebagai Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010 – 2012. Kemudian, ia diangkat sebagai Kepala Perwakilan BI New York pada 2012.
Selama di negeri Paman Sam, Wimboh tak pernah lupa dengan kota kelahirannya, Boyolali. Ketika pulang ke Indonesia, ia selalu menyempatkan diri untuk singggah di Sawit, Boyolali dan menyiapkan satu koper khusus oleh-oleh makanan-makanan khas kota Solo untuk ia bawa ke perantauan. Ia juga rajin mempromosikan Indonesia pada para koleganya di Amerika.
Tahun berikutnya, Wimboh ditunjuk menjabat sebagai Executive Director di Lembaga Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), posisi yang sama pernah diduduki oleh Perry Warjiyo dan Sri Mulyani Indrawati.
Tak salah bila Bank Mandiri berharap arahan-arahan Wimboh dalam lima tahun ke depan dapat membawa Bank berlogo pita kuning ini tumbuh berkelanjutan dan memberikan nilai yang terbaik kepada seluruh stakeholders, serta lebih siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.
“Bank Mandiri telah memiliki sistem pengelolaan organisasi yang baik, sehingga kami meyakini pergantian ini tetap dapat menjaga konsistensi pertumbuhan bisnis Bank Mandiri. Ke depan, kami akan terus bertransformasi agar dapat menjadi sahabat bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan layanan keuangan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin usai RUPSLB di Plaza Mandiri. (*) Ria Martati