Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) menutup tahun buku 2018 dengan pencapaian kinerja positif di tengah berbagai tantangan. Dimana selama 2018, Perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 24% yoy (year on year) menjadi Rp 1,47 triliun.
“Beragam kondisi eksternal khususnya di semester II-2018 cukup menantang Perusahaan untuk dapat tetap tumbuh secara sehat, BFI Finance mengambil langkah-langkah strategis sehingga berhasil menjaga kualitas aset yang tetap baik ditengah pertumbuhan bisnis,” terang Sudjono, Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance melalui keterangan resminya, Kamis 21 Febuari 2019.
Selain itu, pihaknya juga membukukan kenaikan piutang bersih pembiayaan sebesar 14% menjadi Rp 17,3 triliun. Peningkatan ini diatas pertumbuhan industri pembiayaan yang hanya sebesar 5,2% pada periode sama.
Sudjono menambahkan, Perusahaan juga berhasil mencatat kenaikan aset pada 2018 yang mencapai Rp 19,1 triliun atau meningkat sebesar 16% dibanding periode serupa yang sebesar Rp 16,5 triliun.
Tak hanya itu, pertumbuhan piutang dan aset yang positif ini juga berdampak pada pendapatan sebesar 24% menjadi Rp 5 triliun.
Dengan optimisme menjalani 2018, BFI Finance akan terus menjalankan bisnis dengan berpedoman pada akuntabilitas dan menjunjung tinggi profesionalisme. Kepercayaan dan dukungan konsumen, investor, mitra bisnis, dan stakeholder lainnya menjadi bukti BFI Finance mampu menjawab dinamika dan tantangan bisnis dari tahun ke tahun.
Salah satunya tercermin pada rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang tetap terjaga di angka 1,2%, jauh lebih baik dibanding tingkat NPF Industri Keuangan Non Bank yang berada pada level 2,7%.
“Kinerja Perusahaan pada tahun lalu masih tumbuh lebih tinggi di atas rata-rata industri. Ini sinyal yang baik bagi Perusahaan untuk terus menjaga pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan,” tutup Sudjono. (*)