Jakarta–Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mengaku sudah mengajukan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) untuk tahun depan di kisaran Rp100 miliar – Rp 150 miliar kepada Kementerian BUMN.
Direktur Utama Jamkrindo Diding S. Anwar mengungkapkan, bahwa anggaran belanja modal untuk 2016 mendatang sudah dimasukkan dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP). Namun demikian, pengajuan tersebut belum disahkan.
“Jadi sebenarnya sih kita mengusulkan juga itu sekira Rp100 miliar – Rp 150 miliar, tapi belum disahkan, baru diajukan saja,” ujar Diding di Jakarta, Rabu malam, 17 November 2015.
Menurut Diding, anggaran belanja modal 2016 itu akan digunakan untuk peningkatan layanan kepada masyarakat, terutama kredit UMKM. Selain itu, capex juga akan digunakan sebagai pengembangan IT, penambahan mobil unit pelayanan keliling, dan pembaruan kantor cabang.
“Kalau kantor nyamankan enak pelayanannya. Tapi ada juga untuk pengambil alihan kantor-kantor cabang yang masih sewa, kita usahakan bisa menjadi milik Jamkrindo,” tukasnya.
Saat ini, lanjut Diding, total jumlah kantor cabang (kanca) yang sepenuhnya milik Jamkrindo baru mencapai 40%, dengan jumlah kantor cabang yang dimiliki mencapai 56 kanca serta 31 kantor unit pelayanan (KUP).
“Yang baru dimiliki itu baru 40%, seperti kantor pusat di Medan, Bandung. Jadi baru di Ibu kota provinsi saja. Nah yang baru-baru itu masih sewa,” ucap Diding.
Sedangkan capex di 2015 ini, kata dia, baru terserap 60% sampai dengan November 2015. Kendati demikian, dirinya meyakini sampai akhir tahun, capex 2015 yang mencapai Rp100 miliar tersebut sepenuhnya akan terserap 100%.
“Sampai November itu angkanya baru 60% yaa, karena pengadaannya ke tanah yang memang harus hati-hati. Iya mungkin kencangnya itu pas akhir tahun,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra