Jakarta – PT Bank BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp28,30 triliun di sepanjang tahun 2018. Angka tersebut mengalami pertumbuhan mencapai 19,93 persen bila dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan di 2017 sebesar Rp23,6 triliun.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan, komposisi pembiayaan di 2018 disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp13,92 triliun (49,17 persen), diikuti segmen komersial yang sebesar Rp7 triliun (24,74 persen), segmen Kecil dan Menengah sebesar Rp5,97 triliun (21,09 persen).
Selain itu, komposisi pembiayaan juga dikontribusi oleh segmen mikro yang tercatat Rp1,08 Triliun (3,82 persen), dan terakhir adalah Hasanah Card yakni sebesar Rp332,69 miliar (1,18 persen).
“Pencapaian ini wujud nyata kepercayaan masyarakat terhadap BNI Syariah yang ditunjang oleh komitmen BNI Syariah untuk memberikan kontribusi maksimal dalam pertumbuhan ekonomi syariah,” ujar Firman di Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.
Baca juga: BNI Syariah Bukukan Laba Bersih Rp416,08 Miliar di 2018
Di sisi lain, tambah Firman, meski pertumbuhan penyaluran pembiayaan BNI Syariah cukup tinggi, namun dalam menyalurkan pembiayaan BNI Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan. Di mana pada tahun 2018 berhasil menjaga rasio Non Performing Financing (NPF) dibawah 3 persen yaitu sebesar 2,93 persen.
Selain pembiayaan, dari sisi bisnis khususnya penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp35,50 triliun atau tumbuh 20,82 persen dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta. Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 55,82 persen.
“Komposisi dana murah ini juga meningkat jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 51,60 persen,” ucapnya. (*)