Jakarta — PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan kinerja penyaluran kredit cukup fantastik hingga akhir tahun 2018. Tercatat penyaluran kredit BTPN dapat mencapai Rp133,2 Triliun hingga Desember 2018.
Angka tersebut melambung tinggi sebesar 110% year on year (yoy) bila dibandingkan dengan akhir Desember 2017 yang hanya mencapai Rp63,2 triliun.
Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana menyebut, kinerja yang luar biasa tersebut merupakan hasil positif dari penggabungan usaha (merger) antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).
“Merger diyakini memberi dampak positif bukan hanya perusahaan tapi pada perekonomian nasional dengan melahirkan bank lebih besar dan lebih kuat,” kata Ongki di Menara BTPN Jakarta, Jumat 1 Febuari 2019.
Selain itu, BTPN bertekat untuk terus menjadi suatu bank universal yang memiliki bisnis lebih lengkap dan melayani segmen nasabah yang lebih luas, mulai dari segmen mass market (ritel) hingga korporasi.
“BTPN hasil merger akan fokus mengenbangkan bisnis utama SMBCI sebelumya. BTPN akan mengengmabngkan bisnis pensiunan, usaha mikro kecil dan menengah, pendanaan, perbankan digital,” tambah Ongki.
Selain itu, untuk Rasio Non Performing Loan (NPL) sendiri, BTPN masih menjaga kualitas kredit miliknya dengan menjaga kualias NPL Gross pada angka 0,7% hingga akhir tahun 2018 lalu. (*)