Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) hingga akhir tahun 2018 telah berhasil menyalurkan kredit Rp843,6 Triliun atau tercatat tumbuh 14,1% bila dibandingkan dari tahun sebelumnya sebesar Rp739,3 Triliun.
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto menyebut, salah satu pendorong profitabilitas BRI yakni penyaluran kredit ke sektor UMKM yang terus meningkat.
Suprajarto menambahkan, hal tersebut selaras dengan strategi perseroan yang terus fokus memberdayakan dan mengembangkan ekonomi kerakyatan dengan menyediakan akses permodalan terhadap pelaku UMKM di Indonesia.
“Targetnya, di tahun 2022 portofolio penyaluran kredit UMKM BRI mencapai 80% dari total kredit,” kata Suprajarto di Kantor Pusat BRI Jakarta, Rabu 30 Januari 2019.
Tercatat hingga akhir Desember 2018, portofolio penyaluran kredit BRI terhadap segmen UMKM sebesar Rp645,7 Triliun, atau setara 76,5% dari total penyaluran kredit BRI. Angka ini lebih tinggi dibandingkan proporsi kredit UMKM BRI di akhir tahun 2017 sebesar 75,6%. Sementara pada Non Performing Loan (NPL) Gross BRI masih terjaga sebesar 2,27%.
Di sepanjang tahun 2018, Bank BRI juga telah berhasil menyalurkan KUR dengan total Rp80,2 Triliun kepada 3,9 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Hal ini menjadikan Bank BRI sebagai penyalur KUR terbesar di Indonesia dengan portofolio 64,9% dari total target penyaluran KUR nasional 2018 sebesar Rp123,56 Triliun. Ini membuktikan peran BRI yang tidak hanya berkontribusi terhadap perekonomian semata, namun juga terhadap aspek sosial masyarakat. (*)