Koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah telah membuat tingkat inflasi pada Juli 2015 terjaga. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, laju inflasi pada Juli 2015 akan lebih rendah bila dibandingkan dengan proyeksi semula yang mencapai 1,12%. Berdasarkan hasil survei BI, tingkat inflasi hingga pekan ketiga 2015 mencapai 0,76%.
Demikian disampaikan Gubernur BI, Agus DW Martowardojo di Jakarta, Senin, 27 Juli 2015. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa tingkat inflasi masih terkendali dan relatif terjaga.
“Di bulan Juli sebelumnya kita proyeksi 1,12%, ternyata Minggu ketiga (tingkat inflasi mencapai) 0,76% dari hasil survei kita. Kalau bisa di bawah proyeksi kita, (hal itu) menunjukan kondisi (inflasi) terjaga,” ujar Agus.
Dia mengungkapkan, berdasarkan data BI, penyumbang inflasi terbesar diantaranya berasal dari harga komoditas pangan seperti daging sapi, ayam, dan cabai merah. Selain itu, biaya transportasi juga menjadi penyumbang inflasi terbesar, dikarenakan adanya aktivitas mudik saat lebaran.
“Kita melihat ada sedikit tekanan inflasi di biaya transportasi, wajar, karena ada pulang kampung dan lain-lain yang membuat biaya transportasi naik,” ucap Agus.
Dia menambahkan, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah telah membuat inflasi terjaga. Menurutnya, jika hal tersebut terus dilakukan, maka inflasi akan dapat lebih ditekan lagi dan akan sejalan dengan target BI di 2015 yakni 4% plus minus 1%. (*)