Semarang – Rumah Kreatif Badan Usaha Milik Negara (RKB) PT Bank Mandiri Persero Tbk (Bank Mandiri) telah berlangsung selama 11 tahun sejak dilakukan pada 2007. Target awalnya, RKB yang merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) bank berlogo pita emas ini adalah untuk merubah pola pikir atau mindset mahasiswa agar menjadi wirausaha muda.
“Mahasiswa saat masuk kuliah ditanya mau jadi apa setelah lulus, ada yang mau jadi peneliti, pegawai negeri, dan lainnya. Tapi kami ingin merubah mindset lewat CSR ini agar bukan sebagai pencari lapangan kerja, tapi jadi pencipta lapangan kerja,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, dalam kegiatan Media Training 2018 Bank Mandiri dengan tema “Making Mandiri 4.0” di Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Kamis (29/11).
Rohan menambahkan bahwa pada 2012, sekitar 1,65 persen penduduk Indonesia bekerja sebagai wirausaha. Padahal, untuk menjadi negara maju, wirausaha dalam negeri harus mencapai 2 persen.
Baca juga: Mandiri Group Raih Penghargaan Bank Pendukung Pendalaman Pasar Keuangan Terbaik
“Pada 2016, Indonesia hampir mencapai 3 persen. Tapi negara lain sudah 3 persen saat 2012. Indonesia bukan tidak mungkin tingkatkan ini. Karena di Indonesia, usia produktif untuk menjadi wirausaha sebanyak 61 persen dan sumber daya alamnya melimpah,” tambahnya.
Sementara itu, sejak 2007 hingga saat ini, wirausaha muda Bank Mandiri sudah terdaftar sebanyak 36.000 mencakup usaha yang ada di seluruh provinsi dan terdiri dari 656 kampus di Indonesia.
Lokasi RKB Bank Mandiri terdapat di 19 wilayah dari sabang sampai merauke. Per 22 Maret 2018, jumlah transaksi RKB binaan Bank Mandiri tersebut terhimpun hingga Rp798 juta lewat aplikasi belanja online yakni www.belanja.com yang dimiliki oleh PT Telkom Indonesia (Telkom Indonesia).
RKB sendiri merupakan program yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN, serta juga dilakukan pula oleh bank-bank himbara lainnya, seperti BNI, BTN, dan BRI. (Ayu Utami)
