Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memproyeksikan ketidakpastian ekonomi global akibat dari adanya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih akan berlanjut dan harus diwaspadai hingga tahun 2019 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi ditengah puluhan pelaku industri keuangan dan bankir pada sambutannya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI).
“Ekonomi dunia masih berpotensi dilanda ketidakpastian,” kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Selasa 27 November 2018.
Selain itu, Jokowipun juga menceritakan pengalamannya dalam pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) atau Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik 2018 yang berlangsung di Papua Nugini. Dirinya menceritakan
sulitnya meredam ketegangan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
“Saat di APEC 10 hari lalu, yang namanya perang dagang itu betul-betul kelihatan sekali, kita melihat pimpinan negara ekonomi terkuat nomor 1 dan 2 dunia, Tiongkok dan US bersitegang dan sulit dipersatukan,” jelas Jokowi.
Jokowi menambakan, Indonesia saat itu mencoba menjembatani kedua negara tersebut agar mengakhiri perang dagang yang berimbas pada kondisi ketidakpastian ekonomi global. Namun, usaha itu ternyata gagal, keduanya nampak tak mendapat kesepakatan untuk mengakhiri ketegangan perdagangan.
“Ya inilah dalam sejarah untuk pertama kali nya dalam 29 tahun sejarah pertemuan tahunan APEC gagal menyatakan kerjasama,” tukas Jokowi.(*)