Jakarta – Pinjaman bank dengan sistem Kredit Tanpa Agunan (KTA) jadi pilihan banyak orang untuk membantu dalam menjalankan bisnis dan hobi. Namun, tak sedikit orang yang bimbang dalam pemilihan tenor pinjaman. Apakah ingin yang pendek atau panjang sekalian.
Sebenarnya ada tips yang bisa dilakukan untuk menentukan tenor pinjaman ini. Tentu saja ini bisa disesuaikan dengan bank pemberi pinjaman.
Tenor pinjaman adalah jangka waktu yang Anda pilih untuk membayar Kredit Tanpa Agunan (KTA). Jangka waktu ini tentu bisa berbeda, tergantung dengan jumlah pinjaman Anda dan kemampuan finansial.
Beberapa bank bahkan ada yang menentukan tenor pinjaman sendiri. Namun ada pula yang membebaskan untuk mengatur tenor pinjaman bank, sesuai dengan kemauan kita. Lalu bagaimana tips mengatur tenor apabila bank meminta Anda untuk menentukan sendiri? Berikut ini langkah-langkahnya.
1. Pahami Kemampuan Finansial
Pertama, Anda jelas harus memahami kemampuan finansial. Pertimbangkan jumlah pendapatan per bulan, lalu angsuran tiap bulan. Apalagi jika Anda memiliki tanggungan lain, masukkan ke dalam pertimbangan.
Supaya lebih mudah, Anda bisa membuat anggaran biaya setiap bulan. Kemudian buatlah skema untuk pinjaman jangka pendek hingga panjang. Sehingga pertimbangan yang Anda ambil jadi lebih matang.
Sebab, hanya Anda yang mengetahui kemampuan finansial Anda. Maka dari itu, jujurlah kepada diri sendiri terkait kemampuan ini. Supaya tidak kesusahan dalam pembayaran pinjaman.
Catat secara terperinci terkait keuangan Anda. Termasuk rencana jangka panjang finansial Anda. Apabila Anda memiliki prioritas untuk membayar utang, ketimbang yang lain, beri opsi menambah pekerjaan untuk memperbanyak pendapatan.
Ketika Anda sudah matang dalam perencanaan tersebut, barulah menentukan tenor yang sanggup Anda pilih. Apakah itu tenor jangka panjang, atau pendek.
2. Pertimbangkan Jumlah Pinjaman
Anda juga harus mempertimbangkan jumlah pinjaman untuk menentukan tenor. Apabila Anda memiliki jumlah pinjaman yang besar, namun penghasilan kecil, sebaiknya pilih tenor jangka panjang. Berbeda jika jumlah pinjaman Anda kecil, sementara penghasilan cukup besar, maka sebaiknya pilih pinjaman jangka pendek.
Semua itu bisa Anda tentukan sendiri. Jangan lupa untuk menghitungnya, agar tidak ada kesalahan dalam melakukan pertimbangan tenor pinjaman.
Jika Anda memiliki personal akuntan, Anda bisa untuk berkonsultasi terlebih dahulu. Supaya lebih mudah dalam menentukan pinjaman karena dilakukan oleh tenaga profesional.
3. Perhatikan Suku Bunga
Terkadang, orang tidak memperhatikan betul mengenai suku bunga. Asalkan mendapatkan pinjaman untuk modal usaha atau hobinya. Ini yang membuat Anda jadi terjebak dengan kredit macet, karena suku bunganya yang terlewat tinggi.
Anda harus menghitung, berapa suku bunga yang harus dibayarkan jika Anda mengambil pinjaman tersebut. Hitung simulasinya agar lebih bisa memastikan perkiraan angkanya.
Jangan pula untuk menanyakan terkait kenaikan suku bunga di kemudian hari. Apakah suku bunganya flat alias tidak ada kenaikan meskipun dipengaruhi berbagai persoalan ekonomi. Atau ada kenaikan di tahun berikutnya dan berapa kira-kira jumlahnya?
Pastikan Anda berhati-hati dengan kenaikan suku bunga ini. Apabila sudah mendapatkan perkiraan kenaikan suku bunga, Anda harus menghitung kembali. Kemudian membuat skenario cicilan apabila suku bunga naik.
4. Pertimbangkan Penggunaan Asuransi Pinjaman
Bank juga memiliki antisipasi risiko adanya kredit macet dengan asuransi pinjaman. Ini bisa langsung Anda dapatkan atau biasanya masih harus ditawarkan oleh bank pemberi pinjaman.
Asuransi ini bisa membantu Anda apabila di kemudian hari ada hambatan untuk membayar pinjaman. Misalnya saja munculnya gelombang PHK, sampai adanya wabah seperti Covid-19 beberapa tahun terakhir.
Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan asuransi pinjaman ini. Terutama jika Anda memiliki cicilan dengan jumlah besar. Kemudian penghasilan Anda memungkinkan untuk mengambil tenor dalam jangka waktu panjang.
Sementara apabila jumlah pinjaman Anda terbilang kecil, maka Anda sebaiknya tidak perlu mengambil asuransi. Supaya Anda juga jadi lebih hemat karena tidak membayar premi asuransi.
5. Pertimbangkan Annual Percentage Rate (APR)
Bukan hanya soal bunga, namun ada beberapa hal lain yang bisa mempengaruhi pinjaman Anda. salah satunya adalah annual percentage rate (APR). Persentase biaya tahunan ini mencakup dengan seluruh biaya selama pinjaman.
Beberapa di antara APR seperti suku bunga, biaya notaris (jika Anda memerlukannya), biaya analisa kredit hingga biaya provisi. Anda harus mempertimbangkan APR ini untuk menentukan tenor. Sebab, hal ini akan berpengaruh terhadap jumlah pinjaman yang harus Anda bayarkan.
6. Buat Pertimbangan Risiko Terburuk
Terakhir adalah, sebaiknya Anda membuat pertimbangan skenario risiko terburuk dari pinjaman Anda. Apalagi jika pendapatan yang Anda andalkan ternyata masih belum pasti. Maka paling tidak, Anda harus menjual aset untuk membayar pinjaman.
Sebab, jika Anda gagal membayar kredit, maka bisa berdampak pada catatan kredit Anda di bank. Selain itu, bisa saja total pinjaman juga jadi lebih besar. Maka dari itu, usahakan Anda tidak telat dalam membayar cicilan ini.
Jika Anda ragu dengan pendapatan setiap bulan, sebaiknya pilih tenor yang panjang. Sebab, jangka waktu panjang ini membuat cicilan Anda per bulannya jadi lebih rendah. Lebih baik Anda membayar cicilan dengan jangka waktu panjang ketimbang harus telat membayar.
Sebagai saran, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk mengambil tenor jangka pendek. Ikuti kemampuan finansial Anda, supaya di kemudian hari, Anda tidak kerepotan dalam membayar cicilan. Apalagi jika kondisi keuangan di negara ini sedang tidak baik-baik saja. Maka Anda harus berhati-hati dalam mencermati kemampuan finansial.
DBS KTA menawarkan kemudahan terhadap Anda yang ingin melakukan pinjaman dana dan bingung dalam menentukan tenor. DBS KTA memiliki limit pinjaman mencapai Rp300 juta. Anda bisa menggunakannya untuk segala macam keperluan atau keinginan. Selain itu, bunga yang ditawarkan sangat rendah dan tentu saja flat. Jumlahnya mulai dari 0,88% setiap bulan.
Kemudian, Anda bisa mengatur jangka waktu pinjaman sesuka hati, sesuai kebutuhan. Jangka waktunya maksimal 36 bulan atau 3 tahun. Sedangkan untuk proses approval pinjaman begitu cepat yakni hanya 3-5 hari kerja saja.
Nah, apabila tertarik dengan DBS KTA, maka cukup persiapkan dokumen seperti KTP Elektronik, NPWP, hingga bukti jika Anda memiliki pendapatan minimal Rp5 juta per bulan. Selain itu, pastikan Anda telah memiliki kartu kredit di bank lain berlimit minimal Rp10 juta.
Selain itu, pastikan Anda juga harus berdomisili di Jabodetabek atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. (*)