Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (4/12) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka menguat ke level 7106,60 dari level 7060,04 atau menguat 0,66 persen pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 562 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 27 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp305 miliar.
Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas, Intip 4 Saham Berikut
Kemudian, tercatat terdapat 99 saham terkoreksi, sebanyak 184 saham menguat dan sebanyak 251 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih melihat IHSG secara teknikal hari ini diprediksi bergerak mixed cenderung menguat terbatas dalam range 7.035-7.100.
Dirinya melihat sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi tahunan domestik pada November 2023 sebesar 2,86 persen, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,56 persen yang ditopang oleh kenaikan tarif transportasi, serta makanan dan minuman.
“Di sisi lain, inflasi inti tahunan yang tidak termasuk komponen bergejolak, seperti energi dan makanan pokok tercatat 1,87 persen, lebih rendah dari Oktober 2023 sebesar 1,91 persen,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 4 Desember 2023.
Baca juga: Berkat Jurus Ini, BEI Laporkan Investor Pasar Modal Tembus 11,9 juta
Lalu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi tetap terkendali dengan target 2-4 persen di tahun 2023 dan 1,5-3,5 persen di tahun 2024.
Sementara itu, pada pekan ini IHSG berpotensi sideways, setelah menguat dalam 5 minggu beruntun.
Adapun, pelaku pasar tengah mencermati keputusan suku bunga The Fed pada 13-14 Desember 2023 mendatang, meskipun potensi menahan suku bunga di level 5,25-5,5 persen cukup besar. (*)
Editor: Galih Pratama