5 Sektor Penyumbang Pertumbuhan Kredit Perbankan

5 Sektor Penyumbang Pertumbuhan Kredit Perbankan

Jakarta – Triwulan pertama 2016 kredit perbankan tumbuh tipis sebesar 8,71%. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) penyaluran kredit perbankan hingga Maret 2016 tercatat sebesar Rp4.000,45 triliun.

Minimnya pertumbuhan kredit perbankan pada triwulan pertama 2016 ini sedikit banyak disebabkan oleh belum pulihnya kondisi ekonomi, baik nasional maupun global yang tercermin dari melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data OJK ada sejumlah sektor yang pertumbuhan kreditnya menurun.  Sektor pertambangan misalnya. Hingga Maret 2016, penyaluran kredit ke sektor ini menurun sebesar 5,10%. Kredit pertambangan menurun dari Rp127,26 triliun pada Maret 2015 menjadi Rp120,77 triliun pada Maret 2016. Selain sektor pertambangan, adalah sektor jasa kemasyarakatan (-9,31%), dan sektor badan internasional (-3,36%) yang kreditnya menurun.

Masih menurut data OJK, setidaknya ada lima sektor yang mendorong pertumbuhan kredit pada triwulan pertama 2016 ini. Kelima sektor tersebut adalah, sektor pertanian , sektor perikanan, sektor penyediaan akomodasi makan minum, sektor energy dan sektor konstruksi.

Sektor pertanian tumbuh 19,30% menjadi Rp252,96 triliun. Sektor perikanan tumbuh 17,14% menjadi Rp9,13 triliun. Sementara sektor penyediaan akomodasi makan minum, sektor energy dan sektor konstruksi masing-masing tumbuh 16,86%; 15,67%; dan 14,08%.

Kendati dihadapkan dengan perlambatan ekonomi dan meningkatnya risiko kredit, perbankan masih mampu menjaga rasio Non Performing Loan (NPL)-nya. Hingga Maret 2016, rasio NPL tercatat terkendali di level 2,83%. Rasio tersebut sedikit meningkat jika dibandingkan dengan periode Maret 2015 yang sebesar 2,40%.(*)

Related Posts

News Update

Top News