Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) per 3 April 2023 telah mencatat sebanyak 44 perusahaan sudah masuk ke dalam pipeline untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) dan mencatatkan sahamnya.
Selain itu, Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa, ke 44 perusahaan yang sedang antre untuk IPO tersebut, sebesar 90% didominasi oleh perusahaan dengan aset skala menengah hingga besar.
“Ada 44 lagi di pipeline untuk equity, 90% itu kelasnya menengah dan ke atas nah itu effort juga bagaimana mendorong perusahaan-perusahaan, kita kombinasikan yang kecil masuk bursa tapi kita lagi boosting nih yang menengah ke atas dan terbukti di pipeline,” ucap I Gede Nyoman Yetna dikutip, 4 April 2023.
Jika dirinci, 44 perusahaan tersebut terdiri dari 26 perusahaan aset skala menengah dengan aset Rp50-250 miliar, 14 perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar, dan 4 perusahaan aset skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar.
Sedangkan untuk sektor perusahaannya didominasi oleh sektor consumer cyclicals sebanyak 11 perusahaan, kemudian diikuti oleh sektor teknologi dan sektor bahan baku atau basic materials sebanyak enam perusahaan.
Lalu, perusahaan-perusahaan lainnya tersebar pada sektor consumer non-cyclicals, properties, dan transportasi yang masing-masing sebanyak empat perusahaan, diikuti oleh sektor keuangan dan industrial sebanyak tiga perusahaan, dan sisanya ada pada sektor energi dua perusahaan, serta satu sektor infrastruktur.
Adapun, I Gede Nyoman Yetna juga menjelaskan bahwa hingga 31 Maret 2023 telah terdapat 28 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI dengan dana yang dihimpun sebanyak Rp12,5 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra