Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar), berencana untuk naik kelas ke dalam kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) III atau bank dengan modal inti Rp5 triliun-Rp30 triliun.
Saat ini, modal inti Bank Sulselbar masih masuk dalam kelompok bank BUKU II atau bank dengan modal inti Rp1 triliun-Rp5triliun. Menurut Direktur Kepatuhan Bank Sulselbar, Harris Saleng, rencana untuk masuk ke Bank BUKU III akan terealisasi dalam waktu 2-3 tahun, atau di 2019.
Di mengaku, sampai saat ini modal inti Bank Sulselbar tercatat sudah mencapai Rp1,9 triliun. Pihaknya meyakini, rencana untuk naik kelas ke dalam kelompok Bank BUKU III akan terealisasi jika dibarengi dengan upaya dan kerja keras yang maksimal.
“Kami memang berencana untuk masuk ke BUKU III, dari posisi sekarang di BUKU II. Banyak yang akan menyokong kita untuk menuju ke sana,” ujar Harris, di Jakarta, Jumat, 17 Juni 2016.
Tambahan modal untuk naik ke dalam Bank BUKU III, kata dia, akan didapatkan dari suntikan modal yang berasal dari pemegang saham yakni pemerintah daerah (Pemda).
“Dari Pemda sendiri memang sudah mencanangkan 50% dari hasil dividen sebagian saham. Dividen Sulawesi Selatan di 2015 sendiri Rp100 miliar, sehingga kalau 50% kita dapatkan Rp50 miliar dari Pemda,” tukasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank Sulselbar Muhammad Rahmat menambahkan, bahwa posisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mengalami pertumbuhan baik, dari posisi 23% per Desember 2015 menjadi 29% di posisi pertengahan Juni tahun ini.
“Pemda sudah menginginkan untuk kita naik ke BUKU III, makanya kita kerja keras ingin meningkatkan. Kerja keras kita meningkatkan ke BUKU III terlihat dari posisi CAR 23% di akhir 2015 menjadi 29% hingga Juni saat ini,” tutupnya. (*)