Jakarta–Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku, pada 2017 pemerintah akan lebih fokus pada upaya pemerataan tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan tingkat ketimpangan kesejahteraan penduduk Indonesia, yang diukur oleh Gini Ratio yang masih tergolong tinggi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia, yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,397 per Maret 2016. Angka ini menurun dibandingkan Gini Ratio Maret 2015 yang mencapai 0,408 dan Gini Ratio September 2015 yang sebesar 0,402.
“Meskipun kita tahu angka gini ratio kita sedikit membaik tapi dalam angka masih tinggi. Oleh sebab itu, kita harus kerja keras mati-matian dalam rangka menurunkan angka kesenjangan kita. Baik kesenjangan antar wilayah, kesenjangan antara kaya dan miskin yang ini menjadi sebuah konsen besar pemerintah kita ke depan,” ujar Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Bogor, seperti dikutip dari laman Setkab, di Jakarta, Rabu, 4 Januari 2016. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More