Jakarta–Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi akan lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2015 lalu. Pertumbuhan ekonomi setidaknya bisa bergerak di antara 5,2-5,3%.
Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti menyebut tahun ini, pemerintah memiliki ruang lebih baik dari sisi fiskal maupun moneter. Salah satunya, akibat tidak lagi tersanderanya APBN oleh besarnya subsidi BBM.
“Ruang untuk penurunan suku bunga juga masih ada,” sebut Destry pada market outlook 2016 yang diselenggarakan Prudential, Senin, 14 Maret 2016.
Akibat tidak menanggung beban berat subsidi BBM, tambahnya, belanja yang dilakukan pemerintah juga lebih berkualitas khususnya yang berbasis belanja modal. Di kuartal pertama saja, katanya, belanja pemerintah sudah mulai dilakukan.
“Tahun lalu di kuartal satu pemerintah masih sibuk revisi APBNP. Sekarang dari kuartal pertama sudah bekerja,” tambahnya.
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih akan digerakkan oleh besarnya konsumsi yang tinggi dari masyarakat. Biarpun ekonomi melambat, konsumsi domestik biasanya masih stabil di angka lima persen.
Kendati masih ada beberapa tantangan seperti yang berasal dari tidak seimbangnya neraca transaksi berjalan dan juga yang disebabkan ketidakpastian perekonomian global, Destry yakin pertumbuhan ekonomi akan lebih baik.
“Tahun lalu ekonomi Indonesia sudah ada di bottom sehingga saat ini siklusnya akan mengalami kenaikan,” pungkasnya. (*) Gina Maftuhah