Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.01 WIB (6/9) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7001,00 atau menguat 0,13 persen dari level 6991,70 pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 570 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp262 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 97 saham terkoreksi, sebanyak 155 saham menguat dan sebanyak 245 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Kinerja Emiten dari 3 Sektor Ini Paling Moncer di Semester I 2023
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa, IHSG secara teknikal masih akan mencoba untuk break di atas level 7.000 hari ini.
“Seiring optimisme meningkatnya likuiditas jelang Pemilu. Level support berada 6.950-6.970 dan resistance 7.020-7.050,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 6 September 2023.
Kemudian, dirinya menjelaskan pada perdagangan kemarin (5/9) indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sebesar 0,56 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun sebesar 0,42 persen, sementara indeks Nasdaq turut terkoreksi sebesar 0,08 persen.
“Harga minyak mengalami kenaikan setelah Saudi Arabia dan Rusia memperpanjang pemotongan pasokan sukarela,” imbuhnya.
Sehingga, memicu saham Halliburton dan Occidental Petroleum masing-masing naik lebih dari 2 persen, sementara EOG Resources naik 1,8 persen.
Tidak hanya itu, kenaikan harga minyak memberikan tekanan pada saham-saham maskapai penerbangan dan kapal pesiar, seperti saham American Airlines, United Airlines, Delta Air Lines, dan Carnival masing-masing turun lebih dari 2 persen.
Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham RI Hingga Agustus 2023 Menguat, Ini Pendorongnya
Sedangkan, sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik terkoreksi dengan penurunan terdalam dicatat oleh Hang Seng, begitu juga dengan bursa China yang turun cukup signifikan.
Adapun, Caixin Services PMI China untuk Agustus 2023 mencapai 51,8, di bawah perkiraan, lalu Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga di level 4,1 persen sesuai perkiraan, Korea Selatan mengumumkan inflasi sebesar 3,4 persen yoy pada Agustus 2023 di atas perkiraan, dan hari ini Australia akan umumkan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023. (*)
Editor: Galih Pratama