Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (7/6) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka naik tipis ke level 6.979,71 atau menguat 0,07 persen dari level 6.974,89.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 180,62 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 15 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp183,22 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 89 saham terkoreksi, sebanyak 148 saham menguat dan sebanyak 190 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan bahwa IHSG secara teknikal berpotensi menguat dengan level support 6.870-6.950 dan level resistance 7.040-7.080.
“Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan setelah ECB cut suku bunga 25 bps dan initial jobless claim US yang lebih tinggi dari proyeksi yang bisa jadi pertimbangan Fed untuk cut rate di sekitar September hingga akhir tahun,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 7 Juni 2024.
Baca juga: Kebijakan FCA Bikin Resah Investor, Begini Respons BEI dan OJK
Indeks-indeks Utama Wall Street mayoritas terkoreksi pada perdagangan kemarin (6/6), dengan S&P 500 melemah 0,02 persen ditutup pada 5.352, Nasdaq Composite turun 0,09 persen menjadi 17.173, dan Dow Jones Industrial Average justru naik 78,84 poin atau 0,2 persen menjadi 38.886.
Wall Street menanti laporan nonfarm payrolls untuk Mei pada hari ini (7/6), di mana investor mencari tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja yang dapat mendukung pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Sementara, bursa Asia kompak menguat, terlihat dari Indeks Nikkei 225 naik 0,55 persen ke 38.703, indeks Hang Seng menguat 0,28 persen ke 18.476, indeks Taiex melesat 1,94 persen menjadi 21.902, indeks S&P/ASX 200 naik 0,68 persen ke 7.821.
Baca juga: Direksi Tugu Insurance Beli Saham TUGU, Segini Nilai Transaksinya
Di sisi lain, FTSE Straits Times tipis naik 0,02 persen ke 3.330 dan FTSE Malay menguat 0,39 persen ke 1.614. Sedangkan, bursa saham Korea Selatan sedang tutup untuk libur Memorial Day.
Adapun bursa Asia menguat karena harapan penurunan suku bunga oleh European Central Bank (ECB) yang meningkatkan sentimen pasar. ECB pada minggu ini, diperkirakan akan memangkas biaya pinjaman untuk kawasan euro untuk pertama kalinya sejak September 2019. (*)
Editor: Galih Pratama