Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (3/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.300 atau melemah 0,32 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 222 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp163 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 140 saham terkoreksi, sebanyak 136 saham menguat dan sebanyak 233 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Waduh! BEI Bakal Buka-Bukaan Soal Emiten yang Belum Penuhi Saham Free Float
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyatakan, bahwa IHSG secara teknikal hari ini berpotensi terkoreksi terbatas.
“Dengan level support IHSG berada di 7.270-7.300 dan level resistance IHSG berada di 7.370-7.430,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 3 Desember 2024.
Dirinya menjelaskan bahwa bursa saham Wall Street, New York ditutup beragam mengawali perdagangan tahun 2024, dengan Dow Jones menguat 0,07 persen, S&P 500 turun 0,57 persen, dan Nasdaq melemah 1,63 persen.
“Pelemahan pada indeks utama Wall Street didukung dari merosotnya saham Apple hingga 3,58 persen, setelah Barclays menurunkan peringkatnya ke underweight dan juga didorong turunnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dan investor memantau pernyataan The Fed kenaikan suku bunga pada tahun ini,” imbuhnya.
Baca juga: Top! OJK Sebut Kapitalisasi Pasar Saham Indonesia Tertinggi di ASEAN
Sementara itu, indeks saham di Asia mayoritas ditutup datar atau flat cenderung turun pada hari perdagangan pertama di tahun 2024, tercermin dari Indeks MSCI Asia-Pasifik di luar Jepang melemah 0,6 persen setelah mencatatkan kenaikan 4,5 persen selama bulan Desember 2023.
Lalu, indeks Nikkei mengalami penurunan 0,22 persen, kemudian Hang Seng terkoreksi 1,52 persen, dan Shanghai melemah 0,43 persen. Sementara indeks Kospi rebound 0,55 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra