Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (1/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.202,47 atau melemah tipis 0,08 persen dari level 7.207,94.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 725 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp445 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 130 saham terkoreksi, sebanyak 119 saham menguat dan sebanyak 227 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diperkirakan Bergerak Melemah, Ini Sentimen Pemicunya
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, melihat bahwa IHSG secara teknikal berpotensi bergerak melemah terbatas.
“Dengan level resistance 7.230-7.260 dan level support 7.130-7.160,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 1 Februari 2024.
Fanny melihat saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street melemah setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap 5,25-5,50 persen dan mengisyaratkan tidak ada penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Tiga indeks saham utama AS berbalik lebih rendah menjelang sesi tanya jawab Ketua Fed Jerome Powell, dengan Dow Jones turun 0,82 persen S&P 500 melemah 1,61 persen, dan Nasdaq merosot 2,23 persen.
“Pernyataan tersebut merupakan pukulan bagi investor yang memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai pada awal Maret,” imbuhnya.
Baca juga: Pasar Sekunder 2024 Siap Digelar, Ini Manfaat yang Didapat Investor
Sementara itu, bursa saham Asia Pasifik bergerak mixed pada perdagangan Rabu (31/1), jelang keputusan suku bunga The Fed dan serangkaian data ekonomi dari seluruh kawasan termasuk China dan Australia.
Adapun, indeks Hang Seng merosot 1,39 persen dan Shanghai juga tergelincir 1,48 persen. Sedangkan di Jepang, indeks Nikkei menguat 0,61 persen dan Topix naik 0,96 persen, lalu indeks Kospi turun tipis 0,07 persen. (*)
Editor: Galih Pratama