Jakarta – International Contact Partner RSM Indonesia, Angela Indirawati Simatupang mengungkapkan, potensi perusahaan rintisan (startup) masuk pasar modal sangat besar. Pasalnya banyak perusahaan startup yang punya bisnis bagus ke depan.
Namun untuk melakukan hal itu tentu ada syarat yang harus dibenahi, salah satunya masalah laporan keuangan. Ia melihat banyak perusahaan startup yang belum terlihat “seksi” karena belum sadar pentingnya membuat laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan (sudah di audit oleh pihak eksternal atau akuntan publik)
Dengan begitu, tentu dapat membuat perusahaan start up terlihat seksi di mata investor.
“Apalagi investor untuk menanam modalnya tidak hanya melihat laporan keuangan, ada aspek lain yang diliat seperti oprasional perusahaan seperti apa. Kalau e commers diliat bagaimana customer supportnya, dan transaksi seperti apa,” kata Angela di Jakarta, Kamis, 28 Desember 2017.
Ia mengatakan pembenahan pelaporan keuangan sangat baik untuk mengukur parameter prospek perusahaan kedepan.
Untuk itu ia menyarankan perusahaan startup berbasis teknologi perlu melakukan pembenahan sistem managemennya secara bertahap, dimulai dari pelaporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan.
“Karena untuk masuk pasar modal, pemberlakuannya sama baik itu perusahaan besar maupun perusahaan startup. Tidak ada yang dibedakan,” jelasnya.
Seperti diketahui, terakhir dua nama startup yang masuk pasar modal ada PT Kioson Komersial Indonesia Tbk dan PT M Cash Integrasi Tbk.
Keduanya masuk pasar modal tahun ini untuk memperkuat permodalan, demi mengembangkan bisnis lebih besar lagi.
PT Bursa Efek Indonesia sendiri berharap, tahun depan perusahaan startup masuk bursa akan semakin meningkat, seiring Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK untuk menilai kapitalisasi bisnis startup berdasarkan aplikasi yang dikembangkan. (*)