Poundsterling Merosot Di Level Terendah

Poundsterling Merosot Di Level Terendah

Jakarta – Poundsterling terus merosot di awal perdagangan hari Rabu. nilai tukar poundsterling terhadap dolar  menemui level terendah dalam lebih dari 30 tahun di bawah 1.27 yaitu di 1.2684.

Perdana Menteri, Theresa May di akhir pekan lalu mengkonfirmasi bahwa Pasal 50 akan diaktifkan paling lambat Maret 2017. Ini menjadi alasan yang kuat bagi investor untuk merefleksikan risiko yang lebih tinggi dalam nilai tukar GBP. Sementara, komentar dari Menteri Philip Hammond bahwa ketegangan ekonomi belum berakhir juga sangat mengganggu sentimen investor.

Jameel Ahmad, VP Market Reseacrh FXTM mengatakan, selera beli terhadap poundsterling amat sangat lemah sehingga mata uang ini tidak berhasil menguat walaupun data ekonomi pekan ini kembali menggambarkan bahwa hasil referendum Uni Eropa belum mengganggu ekonomi Inggris.

PMI manufaktur bulan September menimbulkan optimisme bahwa melemahnya nilai tukar GBP menguntungkan bagi ekspor. Sedangkan PMI jasa yang dirilis beberapa jam lalu juga tidak menampilkan bahwa hasil referendum mengakibatkan efek negatif langsung terhadap ekonomi Inggris. Sektor jasa adalah komponen yang sangat penting dalam ekonomi Inggris sehingga data aktual yang sesuai ekspektasi hari ini akan membuat PDB kuartal mendatang tetap positif.

Lalu seberapa rendah nilai tukar GBP dapat merosot?

“Saya tetap berpendapat bahwa GBPUSD dapat menyentuh antara 1.20 dan 1.25 di penutupan tahun ini. Para investor baru mulai merefleksikan peningkatan risiko dari pengaktifan Pasal 50. Sebagian besar kerugian GBP yang terjadi selama beberapa bulan terakhir hanya disebabkan oleh hasil referendum Uni Eropa yang di luar dugaan” terang Jameel.

Sekarang, lanjutnya, investor harus mulai menyesuaikan pandangannya terhadap fakta bahwa Inggris Raya akan segera memulai proses keluar dari Uni Eropa. Menurutnya, ini akan menjadi proses yang sangat mengkhawatirkan untuk Pemerintah Inggris dan GBP berpotensi terus melemah untuk periode yang lebih lama lagi.(*)

Related Posts

News Update

Top News