Jakarta – Berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia (BI), menunjukkan hingga pekan ketiga April 2018 laju inflasi secara month to month (mtm) tercatat sebesar 0,12 persen yang didorong oleh komponen volatile food.
“Sampai pekan ketiga bulan ini inflasi sebesar 0,12 persen (mtm), terutama didorong oleh kenaikan harga bawang merah, telur dan daging ayam,” ujar Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo di Jakarta, Jumat, 20 April 2018.
Dengan demikian, kata Dody, laju inflasi secara year on year (yoy) pada pekan ketiga April 2018 tercatat sebesar 3,44 persen. Dody mengungkapkan, bahwa sejauh ini laju inflasi masih terjaga dalam rentang target BI di kisaran 3,5 persen plus minus 1 persen.
Sebelumnya, Bank Sentral merilis bahwa laju inflasi pada bulan Maret 2018 tetap terkendali dan masih dalam kisaran sasaran. Inflasi IHK Maret tercatat sebesar 0,2 persen (mtm), sedikit meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen.
Baca juga: BPS: Kenaikan Harga BBM Dikhawatirkan Dongkrak Inflasi 2018
Secara tahunan, inflasi IHK tercatat 3,4 persen (yoy) atau berada dalam sasaran inflasi 2018 sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen. Terkendalinya inflasi dipengaruhi oleh minimnya tekanan inflasi inti di tengah peningkatan inflasi administered prices dan volatile food.
Sementara itu, inflasi inti tercatat menurun sejalan dengan ekspektasi inflasi yang tetap terjaga dan ditopang oleh konsistensi kebijakan moneter serta koordinasi antara BI dan pemerintah dalam mengendalikan inflasi.
Inflasi kelompok volatile food meningkat, terutama bersumber dari kenaikan harga aneka cabai dan aneka bawang. Inflasi kelompok administered prices meningkat akibat didorong oleh penyesuaian harga bensin nonsubsidi. (*)