Jakarta – Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) optimis volume penjaminan di tahun 2018 bisa mencapai Rp156 triliun dengan nilai Rp60 triliun dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rp96 triliun sisanya Non-KUR.
Nilai tersebut naik sekitar 20 persen dibandingkan target perseroan pada tahun lalu yang mencapai Rp130 triliun.
“Jamkrindo pada triwulan I 2018 telah mencatatkan penjaminan kredit senilai Rp52 triliun atau sudah sudah hampir 30 persen dari target 2018″ Ujar Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Amin Mas’udi saat konferensi pers Launching Logo HUT ke-48 Jamkrindo di Kantor Pusat Jamkrindo, Jakarta, Senin, 30 April 2018.
Adapun hingga triwulan I 2018 Perum Jamkrindo juga telah memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp101 miliar atau 37 persen dari target 2018. Sedangkan untuk total aset perseroan mencapai Rp15 triliun.
Baca juga: Jamkrindo Gelar Roadshow Startup Challenge di 5 Kota
Amin menambahkan untuk merealisasi target di 2018 perseroan akan lebih banyak meningkatkan kerja sama dengan BUMN. Harapannya ini akan menambah volume penjaminan kita di tahun 2018 dengan cara sinergi dengan BUMN.
“Tahun sedikit perubahan di UU anggaran dasar dasar kita, akan ada pos khusus sinergi BUMN”, ujar Amin
Selain itu, Jamkrindo juga tengah mencoba untuk terus menjalin kerja sama dengan perusahaan Finansial Technology atau fintech.
Hingga saat ini, Jamkrindo sudah bekerja sama dengan 2 perusahaan fintech yaitu PT Amartha Mikro Fintech (Amartha) dan PT Investree Radhika Jaya (Investree).
“Sebenarnya saat jni sudah ada puluhan fintech yang mendaftar ke Jamkrindo dan sedang kami evaluasi untuk kerja sama,” Paparnya. (*)