Jakarta – Pemerintah telah mengalokasikan sebesar Rp387,3 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 untuk infrastruktur. Dana tersebut akan digunakan untuk mencapai enam sasaran pembangunan infrastruktur.
Pertama, pembangunan jalan sepanjang 815 kilo meter (km). Kedua, pembangunan jembatan sepanjang 9.399 meter. Ketiga, pembangunan 13 bandara baru maupun lanjutan.
Keempat, pembangunan/pengembangan fasilitas pelabuhan laut di 55 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Kelima, pembangunan jalur kereta api tahap I dan lanjutan, sepanjang 550 kilo meter spoor (km’sp). Keenam, pembangunan terminal penumpang lanjutan di tiga lokasi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, untuk membiayai enam sasaran pembangunan infrastruktur tersebut, pemerintah telah mengalokasikan anggaran infrastruktur yang tersebar di berbagai Kementerian/Lembaga serta yang didelegasikan melalui transfer ke daerah dan dana desa.
Selain itu, pemerintah juga akan menyediakan viability gap fund, sebagai salah satu upaya untuk mendorong keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur.
“Untuk belanja infrastrukur, baik ini melalui belanja kementerian/lembaga, (yaitu Kementerian) Pekerjaan Umum, Perhubungan, Pertanian, dan ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), maupun melalui institusi-institusi yang meningkatkan kemampuan sektor swasta untuk ikut membangun infrastruktur. Kita juga melakukan transfer ke daerah untuk belanja infrastruktur, maupun dana alokasi khusus,” terang Sri Mulyani. (*) (Baca juga : OJK Yakin Industri Keuangan Dorong Ekonomi Tumbuh 6%)