Jakarta– Citibank Indonesia (Citi Indonesia) menjadi tuan rumah Citi Insurance Forum pertama yang mempertemukan para pengambil keputusan senior dan pakar industri untuk mengeksplorasi The Future of Insurance.
Forum ini merupakan yang pertama dari rangkaian forum serupa yang diadakan di seluruh Asia, dan akan membahas tren, inovasi, serta solusi digital yang berkembang saat ini untuk dapat membawa industri asuransi ke tingkat pertumbuhan lebih baik.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, potensi pertumbuhan industri asuransi di Indonesia masih sangat besar dan pihaknya berharap dapat menjadi mitra bagi klien-klien dari perusahaan asuransi melalui produk, solusi mutakhir untuk membantu mereka menjadi lebih kuat dan lebih kompetitif.
“Sebagai bank berskala global, kami akan memanfaatkan jaringan global kami serta keahlian di pasar lokal di 16 negara di Asia Pasifik untuk menawarkan nilai proposisi yang unik, guna mendukung industri asuransi di Indonesia sejalan dengan upaya mereka dalam hal digitalisasi,“ ungkap Batara di Fairmont Hotel Jakarta, Kamis 8 2018.
Baca juga: Tingkatkan Pelayanan, Citi Indonesia Genjot Penerapan VCA
Sementara Director, Country Head of Treasury and Trade Solutions Citi Indonesia Vincent C. Soegianto mengatakan seluruh pihak harus dapat berinovasi memberikan produk yang terbaik guna meningkatkan penetrasi masyarakat kepada asuransi.
“Kesadaran publik akan asuransi harus semakin meningkat, namun di sisi lain, mereka juga menginginkan akses yang mudah kepada produk asuransi dan investasi, ditambah prosedur klaim yang mudah dan dapat diakses melalui perangkat mobile mereka oleh karenanya dibutuhkan inovasi,” tambah Vincent.
Industri asuransi di Indonesia memang sedang berkembang pesat, pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya standar hidup dan kesadaran kelas menengah yang meningkat terhadap pentingnya produk asuransi dan investasi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat total pertumbuhan premi asuransi jiwa hingga 1 September 2017 sebesar 37,76 persen atau sekitar Rp131,84 triliun. Sementara itu, laba atas investasi di industri ini telah mencatat pertumbuhan sebesar 32,85 persen atau Rp30,73 triliun dalam bentuk aset. Sektor asuransi jiwa mencatat kenaikan 26,28 persen menjadi Rp486,5 triliun hingga kuartal Ill 2017. (*)