BI: Dua Faktor Global Jadi Penyebab Pelemahan Rupiah

BI: Dua Faktor Global Jadi Penyebab Pelemahan Rupiah

JakartaBank Indonesia (BI) menilai,  beberapa faktor global melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa Minggu ini lebih disebabkan oleh dampak pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), dan Pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) Jerome H Powell beberapa waktu lalu.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi menjelaskan, kedua faktor tersebut membuat suku bunga acuan Amerika semakin optimis dan menguat sehingga mata uang negara lain ikut menyesuaikan.

“Pasar keuangan global membaca hasil FOMC itu sedikit hawkish, dan kalau sudah diperkirakan naik lebih cepat, sehingga ekspektasi kenaikan lebih kuat. Sebenarnya pelaku pasar sudah tahu, tapi pasar masih ragu, karena perkembangan di AS dari politik dan pemerintahan itu masih up and down. Tapi ketika FOMC, pernyataannya itu membuat pasar melakukan penyesuaian,” ungkap Doddy di Kompleks Bank Indonesia Jakarta, Kamis 1 Maret 2018.

Selain itu faktor kedua yakni pidato Powell yang memiliki pesan yang bernada Hawkish memberikan indikasi kenaikan suku bunga atau Fed Fund Rate (FFR) lebih banyak.

Baca juga: BI Intervensi Pasar Guna Antisipasi Pelemahan Rupiah

“Pawel berpidato itu sebagai pernyataan optimistis terlebih The Fed yakin akan terus tumbuh, dan semakin menambah lagi. Bahkan pasar membaca suku bunga AS akan naik lebih dari tiga hingga empat kali. Dan faktor tadi menjadi awal Febuari sampai saat kita pasar uang global bergerak melemah,” tambah Doddy.

Sebagaimana diketahui, pergerakkan nilai tukar rupiah pada Kamis (1/3) pagi sempat menyentuh angka Rp 13.800 per dolar. Namun hingga Kamis siang ini, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 13.755 per dolar AS. Selain itu, sepanjang tahun berjalan sejak 1 Januari hingga 1 Maret 2018, volatilitas rupiah tercatat sebesar 8,3 persen. (*)

Related Posts

News Update

Top News