Jakarta–Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio menyatakan, akan perketat pengawasan transaksi yang terjadi di pasar modal Indonesia.
Langkah BEI untuk perketat pengawasan transaksi dilakukan terkait dengan adanya penurunan yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Jadi begini, dalam keadaan sekarang, jangan sampai terjadi spekulasi besar-besaran yang bisa menjadikan cornering, orang short selling, orang jadi panik. Karena itu pengawasan harus dilakukan supaya mengikuti peraturan yang ada,” ujarnya, di Jakarta, Senin, 14 November 2016.
(Baca juga: Ini Penjelasan OJK Soal Anjloknya IHSG)
Meski mengetatkan pengawasan di pasar, akan tetapi Tito menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan intervensi kepada pasar. Pasalnya, menurut Tito, untuk jangka panjang intervensi hanya akan membuat kondisi pasar semakin memburuk. “Sampai saat ini tidak ada kebijaksanaan baru yang kita rubah,” terangnya.
Sekadar informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ditutup anjlok pada sesi I siang ini, Senin, 14 Novemberr 2016 sebanyak 137,71 poin atau 2,63% ke level 5.094,25. Sementara indeks LQ45 ditutup anjlok 26,91 poin atau 3,06% ke 851,39. (Baca juga: Nih Penyebab IHSG Turun 6% Selama 2 Hari)
Indeks melemah akibat menurunnya seluruh sektoral saham di lantai bursa, tak terkecuali perbankan. Hal ini seiring ekspetasi investor akan kenaikan suku bunga AS masih berlanjut. Alhasil investor pun kembali melakukan aksi jualnya secara masif di seluruh lapis saham.
Sektor infrastruktur memimpin pelemahan indeks siang ini sebesar 4,06% disusul sektor konstruksi sebesar 3,61% dan sektor keuangan 3,49%. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga