Jakarta — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro berharap industri keuangan syariah dapat turut mendorong sektor rill dengan saling berafiliasi satu sama lain untuk terus meningkatkan ekonomi syariah nasional.
Hal tersebut disampaikan Bambang pada acara High Level Discussion Indonesia Sebagai Pusat Ekonomi Islam Dunia dari Bappenas bersama IAEI dan KNKS. Dirinya menyebut saat ini potensi ekonomi syariah masih sangat besar.
“Sektor keuangan syariah akan bergerak cepat kalau dibarengi sektor rill. Karena sektor rill yang belum berafiliasi dengan industri syariah ini yang membuat ekonomi syariah belum bergerak,” kata Bambang di Kantor Bappenas Jakarta, Rabu 25 Juli 2018.
Dirinya berharap, industri keuangan syariah dapat mendorong sektor rill dengan pembiayaan berbasis syariah. Dirinya menambahkan, dengan adanya diskusi pada hari ini (25/7) diharap akan memberikan solusi serta inovasi terhadap ekonomi syariah.
Baca juga: Dongkrak Ekonomi Syariah, KNKS Akan Perluas Road Map Keuangan Syariah
Dirinya menyebut, dengan berafiliasinya industri keuangan syariah dengan sektor rill diharapkan dapat mendongkrak angka ekspor dan memperbaiki defisit transaksi berjalan.
“Bagaimana kita membuat halal industri kita sebagai one of the best and biggest in the world. Oleh karena itu kami undang pihak regulator juga dari sektor keuangan,” tambah Bambang.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mengumumkan defisit transaksi berjalan di triwulan I 2018 mengalami penurunan. Defisit transaksi berjalan tercatat US$5,5 miliar atau 2,1 persen terhadap PDB, atau lebih rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya yang mencapai US$6,0 miliar (2,3 persen dari PDB).(*)