Agus Marto: SDM Berkualitas Jadi Jurus Robby Djohan Kelola Bank

Agus Marto: SDM Berkualitas Jadi Jurus Robby Djohan Kelola Bank

Jakarta–Robby Djohan, mantan CEO Bank Mandiri, Bank Niaga, dan Garuda Indonesia, telah meninggal pada pertengahan bulan Mei 2016 lalu. Namun, kini namanya masih berbekas pada bankir-bankir profesional di tanah air.

Robby Djohan yang dikenal blak-blakan dan tegas dalam memberikan arahan kepada bankir-bankir, memiliki cerita tersendiri semasa hidupnya. Pria kelahiran Semarang, 1 Agustus 1938 ini, merintis karier pertamanya di Citibank.

Salah satu muridnya yang sempat menjadi Direktur Utama Bank Mandiri yakni Agus D.W. Martowardojo menilai, Robby Djohan merupakan guru bagi dirinya yang patut dicontoh. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas menjadi jurus utama Robby Djohan dalam membangun perusahaan.

“Beliau memiliki semangat yang sangat tinggi terkait dengan pengelolaan SDM. Saya ingin menyampaikan bahwa, kelebihan beliau adalah pengelolaan SDM, karena saya pernah ikut beliau,” ujar Agus saat bedah buku Robby Djohan yang berjudul ‘No Nonsense Leadership’ di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2016.

Saat dirinya masih bekerja satu perusahaan dengan Robby Djohan, Agus Marto mendapat pesan penting dalam mengelola perbankan. Saat itu, Robby Djohan atau yang sering disapa Rodjo ini berpesan bahwa SDM merupakan aset utama di dalam suatu perusahaan. Maka dari itu, penting baginya memberikan perhatian lebih pada karyawan.

“Beliau selalu ingtakan, SDM harus dijadikan sebagai suatu aset utama. Kita punya SDM yang baik kita akan ambil opportunity itu. Saya yakin perusahaan akan terjaga. Jadi dia selalu menjadi panutan yang baik, beliau adalah guru,” ucap Agus yang menirukan gaya bicara Robby Djohan.

Di tempat yang sama Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri), Prasetio mengungkapkan, Robby Djohan merupakan sosok yang luar biasa. Menurutnya, selama karirnya, dirinya mendapat ilmu banyak dari Robby Djohan.

Dia menilai, sebenarnya Robby Djohan tidak pintar-pintar sekali di bidang perkreditan perbankan. Namun kata dia, pengelolaan SDM yang baik yang dilakukan oleh Robby Djohan selama memimpin perusahaan, menjadikan sebuah perusahaan bertahan dan tumbuh secara kinerja.

“Saya melihat beliau ini luar biasa, sebenarnya Pak Robby itu enggak pinter-pinter banget soal kredit. Cuma dia ini pintar pilih orang untuk kelola itu. Pembelajaran yang diberikan oleh beliau sangat berdampak pada saya, bahwa beliau tidak sekadar bankir biasa,” katanya.

Robby Djohan merupakan bankir legendaris dengan jam terbang lebih dari 40 tahun. Majalah Infobank pada 1993 menyematkan sebagai Bankers of the Year bersama Mochtar Riady. Robby meninggal dunia pada Jumat 13 Mei 2016 di RS Puri Cinere, Jakarta Selatan. Ia lahir di Semarang, 1 Agustus 1938 dan merintis karier di Citibank.

Semasa hidupnya, Robby Djohan sempat menempati posisi strategis di antaranya, sebagai Direktur Utama Bank Niaga, Bank Mandiri dan Garuda Indonesia. Kehebatan Robby sebagai corporate leader terbukti sejak dia berhasil membesarkan Bank Niaga, kemudian sukses memimpin krisis di Garuda Indonesia dan Bank Mandiri.

Setelah tidak lagi aktif di korporasi besar, Robby banyak membuat tulisan di media massa. Kolomnya banyak digemari pembaca. Tidak mengherankan jika ia disebut Bankir Legendaris yang diakui perbankan dan mampu mengelola bank dan terbukti mencetak leader bankers terbaik di Indonesia. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News