Jakarta – Zurich Syariah optimistis dapat mencapai target pertumbuhan premi kontribusi dari asuransi parametrik hingga Rp3 miliar pada akhir 2024.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah petani kopi dan kakao yang terlindungi melalui produk asuransi cuaca berbasis indeks (weather index insurance) mereka. Produk inovatif ini menawarkan perlindungan terhadap ketidakpastian cuaca yang berpotensi merusak hasil panen,.
“Asuransi parametrik kami ini unik karena menggunakan indeks cuaca untuk melindungi petani kopi. Zurich Syariah satu-satunya yang memiliki produk ini di Indonesia, dan sejak diluncurkan pada 2022, asuransi ini terus berkembang pesat,” ujar Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, di Jakarta, Selasa (12/11).
Zurich Syariah pertama kali meluncurkan produk asuransi parametrik pada 2022 dengan cakupan sekitar 1.500 petani kopi di Aceh. Sejak itu, perusahaan memperluas cakupannya ke Tanggamus, Lampung, dan Kolaka, Sulawesi Tenggara, termasuk melindungi petani kakao.
Jumlah petani yang dilindungi pun bertambah signifikan, dari 4.600 petani pada akhir 2023 menjadi sekitar 9.000 yang ditargetkan terlindungi hingga akhir tahun ini.
Baca juga: Begini Strategi Zurich Syariah Hadapi Tantangan Asuransi Parametrik
Selain peningkatan jumlah petani, Zurich Syariah mencatat pertumbuhan premi kontribusi yang signifikan dari asuransi parametrik ini.
“Pada 2022, premi kontribusi baru mencapai sekitar Rp450 juta, namun di 2023 angka itu meningkat mendekati Rp2 miliar. Hingga kuartal ketiga 2024, jumlah premi kontribusi sudah mendekati total tahun lalu, dan kami optimistis bisa mencapai Rp3 miliar pada akhir tahun,” jelas Hilman.
Meski masih relatif kecil, asuransi parametrik ini terus memberikan kontribusi positif terhadap total pendapatan Zurich Syariah. Hilman mengungkapkan bahwa Zurich Syariah memproyeksikan kontribusi premi keseluruhan perusahaan mencapai Rp540 miliar hingga akhir 2024, di mana porsi premi asuransi parametrik sekitar Rp3 miliar.
Baca juga: Mega Insurance Gandeng LinkAja untuk Pasarkan Produk Asuransi, Bidik Premi Rp10 Miliar
“Ekspektasi kami untuk akhir tahun ini adalah kontribusi secara keseluruhan mencapai Rp540 miliar, dan meski porsi asuransi parametrik masih kecil, kami optimistis produk ini akan memiliki potensi besar di masa depan,” tambahnya.
Zurich Syariah menegaskan akan tetap fokus pada wilayah Aceh, Lampung, dan Sulawesi Tenggara untuk tahun ini tanpa rencana ekspansi ke wilayah baru. Namun, perusahaan terus berupaya memperluas jumlah petani yang terlindungi dalam area tersebut, melihat potensi besar yang bisa diraih melalui perlindungan terhadap sektor pertanian strategis di Indonesia. (*) Alfi Salima Puteri
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More