Ilustrasi: Asuransi kredit mengalami tekanan pada
Jakarta – PT Zurich Insurance Indonesia (Zurich Indonesia) mencatat performa yang gemilang dalam kinerja sepanjang tahun 2018. Hal tersebut tercermin dari angka pendapatan premi keseluruhan produknya yang masih tumbuh positif.
“Pada tahun 2018, Pendapatan Premi (GWP) bisnis Asuransi Jiwa kami tumbuh 45% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri asuransi jiwa pada tahun 2018 sebesar -5%,” kata Chief Finance Officer Zurich Indonesia Hilman Simanjuntak melalui keterangan resminya di Jakarta, Rabu 29 Mei 2019.
Selain itu, dirinya menambahkan, untuk bisnis Asuransi Umum miliknya juga tumbuh 18% dalam GWP dari tahun sebelumnya, angka tersebut lebih tinggi dari industri asuransi umum hanya bertumbuh sebesar 9%. “Selama 3 tahun kebelakang, bisnis Asuransi Jiwa dan Asuransi Umum kami tumbuh di atas industri,” tambah Hilman.
Hilman bersyukur Zurich Indonesia masih dapat tumbuh meski pasar nasional didera tantangan gejolak ekonomi, seperti melemahnya nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan, serta perlambatan pertumbuhan sektor asuransi.
Dengan pencapaian pertumbuhan bisnis yang baik pada tahun lalu, Zurich Indonesia optimis bisnis asuransi akan bertumbuh dengan optimal pada tahun ini. Zurich Indonesia melihat potensi yang luar biasa pada market Indonesia, dan berkomitmen untuk senantiasa mengembangkan strategi yang lebih kuat demi memberikan pelayanan yang terbaik untuk Nasabah.
Ke depannya Zurich terus berkomitmen untuk mengembangkan pasar Indonesia. Pada tahun 2018, Zurich mengumumkan rencana akuisisi 80% saham Asuransi Adira yang merupakan transaksi terbesar di jenisnya. Transaksi ini sedang menunggu persetujuan dari OJK. (REZ)
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More