News Update

Zulhas: Kopdes Merah Putih Bakal Dapat Kredit Rp5 Miliar dari Bank BUMN

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bakal didanai Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara.

“Dana Kopdes atau Koperasi Kelurahan itu, nanti dananya pinjaman dari Himbara. Platformnya antara Rp4-5 miliar sesuai kebutuhan,” kata Zulhas dikutip Antara dikutip Minggu, 4 Mei 2025.

Pemerintah menargetkan peluncuran Kopdes Merah Putih pada 12 Juli 2025. Ditargetkan jumlah Kopdes yang terbentuk sebanyak 80.000 unit. Artinya, kebutuhan dana yang harus disediakan dalam bentuk kredit oleh bank-bank BUMN sebesar Rp400 triliun.

Saat ini, kata Zulhas, jumlah Kopdes yang sudah terbentuk sebanyak 5.200 koperasi di seluruh Indonesia. Kehadiran Kopdes diharapkan dapat menghapus rentenir di desa-desa.

Baca juga: Wamenkop: 1.247 Kopdes Merah Putih Sudah Terbentuk di Jatim

“Nantinya keluarga dari anggota koperasi dapat menjadi agen BRI-Link. Jadi sebetulnya Kopdes ini juga akan memperpendek akses, mempermudah akses ya dari perbankan, dari pusat, langsung kepada pedesaan,” ujarnya.

Terpisah, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan, kehadiran Kopdes Merah Putih mampu memberantas segala bentuk praktik yang menyengsarakan masyarakat pedesaan.

“Presiden jelas dan tegas memerintahkan pendirian Kopdes Merah Putih untuk memberantas rentenir, tengkulak dan pinjol-pinjol yang dapat menyengsarakan rakyat di desa,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Risiko Kredit Macet

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan, salah satu yang menjadi perhatian adalah adanya potensi kredit macet dalam Himbara. Ini menjadi sorotan sekaligus diantisipasi agar pembiayaan tersebut tetap berkualitas.

Trioksa menyakini, Himbara akan mematuhi ketentuan dan regulasi yang ada terkait dengan kriteria khusus dalam pemberian kredit kepada Kopdes Merah Putih.

Baca juga: Pemerintah Siapkan 27 Ribu Koperasi Baru untuk Desa yang Belum Terjangkau

“Kredit macet kan belum terjadi karena pembiayaan belum dilaksanakan, namun perlu diantisipasi agar pembiayaan tersebut tetap berkualitas,” tandasnya.

Selain itu, tambah Trioksa, dampak terhadap profitabilitas bank juga bisa dilihat dari dua sisi, yakni menekan atau justru bisa berkontribusi terhadap kinerja perbankan.

“Bisa jadi dari dua sisi, menekan profitabilitas atau berkontribusi pada profit tergantung kualitas kredit dari koperasi tersebut,” tambahnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

38 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago