Jakarta – PT Zebra Nusantara, Tbk menyambut manajemen yang baru untuk menentukan arah bisnis ZBRA ke depannya. Pun terkait dengan rencana penerbitan saham baru, untuk menopang akselerasi bisnis ke depan.
Hal ini sejalan dengan dilakukannya acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Hotel JW Marriott, Jakarta pada Jumat, 7 Mei 2021. Acara RUPSLB ini dihadiri oleh 83,49% pemegang saham dari total seluruh saham yang ada.
Lebih lanjut, acara sendiri dibuka oleh Robert Pakpahan, Komisaris Independen ZBRA, yang salah satu agendanya adalah persetujuan atas rencana penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham yang akan dilakukan oleh Perseroan (PMHMETD).
Pada sesi pembahasan, perseroan ingin menyampaikan bahwa pengendali baru ingin memindahkan kedudukan perseroan di daaerah Jakarta Selatan. Hal ini dilakukan agar dapat mempercepat proses bisnis yang ada. Tak hanya sampai di situ, perseroan juga ingin mengembangkan konsep bisnis integrated end- to-end supply chain solutionlewat DNR bersama dengan unit usaha dibawahnya yaitu DNR Distribution, iStoreiSend Indonesia (SSI), MTG, DPORT, dan juga BIG.
Dalam aplikasi bisnisnya, DNR Distribution berfokus pada layanan distribusi yang mencakup ritel offline dan online pada semua kategori produk termasuk wholesale medical distribution. Lebih lanjut, iStoreiSend Indonesia (SSI) memberikan solusi e-logistics dan e-fulfillment dengan menghadirkan pusat multi-gudang dengan mengkombinasikan antara layanan gateway dan e-fulfillment yang terintegrasi dengan sistem digital Warehouse Management System (WMS) untuk memenuhi kebutuhan e-commerce.
DPORT merupakan unit bisnis yang mana menjawab solusi kebutuhan on demand logistic berbasis teknologi digital, sedangkan MTG memungkinkan pemanfaatan solusi logistik 3PL dari hulu ke hilir yang mencakup cross border, warehousing, dan Freight Forwarding yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien. Dan untuk BIG, memiliki fungsi sebagai penyedia produk sistem berbasis teknologi canggih yang dapat mengintegrasikan seluruh proses operasional unit bisnis DNR guna terciptanya konsep integrated end-to- end supply chain solutions secara menyeluruh lewat bisnis-bisnis usaha yang ada.
Tak hanya sampai disitu saja, pada RUPSLB ini juga pihak manajemen baru dari ZBRA juga menyampaikan akan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau yang biasa juga dikenal dengan Right Issue.
“Right Issue ini dilakukan oleh pihak perseroan guna bisa mendapatkan modal tambahan bagi perusahaan agar bisa menambah kinerja perusahaan maupun memperluas perseroan dalam perjalanan bisnisnya,” tutur Robert.
Dengan hadirnya manajamen baru dari ZBRA beserta unit bisnis DNR yang menyokong perjalanan bisnis tersebut, lanjutnya, hal ini dapat menjadi arah bisnis yang baru serta menjanjikan untuk kemajuan bisnis yang ada dalam waktu mendatang. (*)