Jakarta – Sejalan dengan rencana pemindahan Ibukota ke Provinsi Kalimantan Timur yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Senin (26/8) lalu, PT Wijaya Karya (WIKA) mengaku tengah mempersiapkan diri untuk mendukung rencana tersebut.
Direktur Utama WIKA Tumiyana di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019 menilai, bahwa diputuskannya Kalimantan Timur sebagai calon ibukota baru Indonesia merupakan cerminan bahwa provinsi tersebut menyimpan begitu banyak potensi pembangunan.
“WIKA selalu siap untuk ambil bagian dalam mempersiapkan ibukota baru, termasuk diantaranya melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam penyediaan Infrastruktur,” ujarnya.
Selain itu, tambah Tumiyana, kapasitas balance sheet WIKA saat ini juga cukup kuat untuk menopang rencana tersebut, di mana saat ini kemampuan capex spending perseroan mencapai Rp20 triliun dan akan terus meningkat setiap tahunnya.
Lebih lanjut, Tumiyana berpandangan bahwa WIKA secara aktual, saat ini memiiki kapasitas yang sangat baik dari segi industri, baik baja, beton, maupun aspal yang kemudian menyokong konstruksi dan infrastruktur sebagai bisnis utamanya.
“Sehingga, bilamana dibutuhkan oleh Pemerintah dalam konteks katalisasi pemindahan Ibukota, maka WIKA sangat siap berada di barisan terdepan untuk terlibat dalam misi besar tersebut,” ucapnya.
Dari sudut konstruksi, WIKA juga merespon cepat putusan pemindahan Ibukota sebagai sebuah peluang besar untuk melaksanakan investasi di bidang properti. WIKA kini menjadikan investasi sebagai arah bisnis masa depan perusahaan guna mendapatkan recurring income (pendapatan berulang).
“Pengembangan suatu kawasan akan memiliki prospek besar untuk bertumbuhnya kawasan-kawasan ekonomi terpadu, termasuk hunian dengan values yang terus akan meningkat,” tambah Tumiyana.
WIKA hingga saat ini banyak membangun infrastruktur vital di Kalimantan Timur. Diantaranya PLTG 2×50/60 MW Tanjung Batu – Kutai, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan – Balikpapan dan Jalan Tol Balikpapan Samarinda sepanjang 99,04 km yang saat ini tengah memasuki tahap akhir penyelesaian.
Adapun, kata dia, hingga pekan ke-3 Agustus 2019 ini, pengerjaan Jalan Tol Seksi 2, 3, dan 4 yang dilaksanakan Perseroan telah mencapai 94,10% dan direncanakan selesai serta dioperasionalkan pada bulan Oktober 2019 mendatang.
Jalan tol Balikpapan – Samarinda adalah jalan bebas hambatan pertama di Pulau Kalimantan yang dibangun sejak November 2016. Pembangunannya terbagi menjadi lima seksi, yaitu seksi 1 ruas Balikpapan – Samboja sepanjang 22,03 kilometer, seksi 2 ruas Samboja – Muara Jawa sepanjang 30,98 kilometer.
Kemudian, pada seksi 3 ruas Muara Jawa – Palaran sepanjang 17,50 kilometer, seksi 4 ruas Palaran – Samarinda sepanjang 17,95 kilometer, dan seksi 5 ruas Balikpapan -Sepinggan sepanjang 11,09 kilometer. (*)